Raniesha memesan coffe hangat tanpa gula kesukaan kak Alice, entah kenapa Kak Alice menyukai coffe tanpa gula. Mungkin karena kehidupan Kak Alice terlalu manis makanya dia suka coffe tanpa gula mencari sensasi lain untuk merasakan pahitnya kehidupan. Raniesha hanya membawakan satu gelas coffe hangat tanpa gula. Gadis itu belum ingin memesan apa-apa untuk dirinya. Padahal kalau dilihat didaftar menu banyak sekali berbagai jenis minuman bukan beragam Aneka coffe saja. Raniesha segera berjalan menuju tempat Kakaknya. Namun ia harus melewati tempat duduk Devano dan Nila terlebih dahulu. Entah mengapa Raniesha tidak menyukai pemandangan seperti sekarang yang ia lihat. Saat didekat meja Devano tiba-tiba Raniesha menyandung salah satu kaki seorang pelanggan lain. Sehingga membuat gadis itu terjatuh dan coffe hangat yang ia bawa jatuh keatas belanjaan Devano dan Nila yang sepertinya berisi boneka. "Shit!". Devano menggeram, rahangnya mengeras. Dan Raniesha menyadari itu dan gadis itu segera bangun. "Iya-iya sorry, besok gue ganti boneka nya." Raniesha sambil membersihkan sedikit coffe yang terkena tangan nya. Devano segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Raniesha. Sambil melihat tangan gadis itu yang terkena tumpahan coffe hangat barusan. "Lo tuh ya CEROBOH banget sih!" Omel Devano. "Kan tadi udah gue bilang! Iya nanti boneka nya gue ganti. Gue beliin yang baru kok! Lo tenang aja" balas Raniesha sambil meniup-niup tangan nya yang sedikit terasa perih dan kulit nya sedikit melepuh. "Astaga. Bukan itu, nih liat tangan Lo jadi kena kan!" Devano meniup-niup kecil tangan Raniesha yang kulitnya melepuh karena terkena tumpahan. Raniesha langsung menatap wajah Devano yang terlihat khawatir. Tanpa henti Raniesha terus saja mengagumi ciptaan Tuhan satu ini. Padahal sudah sering ia melihat Devano tapi tetap saja kekaguman itu selalu muncul lagi dan lagi.