Story cover for Pilau Kalbu [On Going] by firazizah_
Pilau Kalbu [On Going]
  • WpView
    Reads 3,569
  • WpVote
    Votes 1,271
  • WpPart
    Parts 14
  • WpView
    Reads 3,569
  • WpVote
    Votes 1,271
  • WpPart
    Parts 14
Ongoing, First published Jan 30, 2021
[Senandikaku Tentangmu ➝ Pilau Kalbu]

Kala berlayar dengan perahu, banyak hal yang ingin aku ceritakan perihalmu. Seraya menikmati alam dan memeluk kenangan, ingat baik-baik sebelum endingnya ..., tidak, tidak secepat itu. Tunggu dulu.

Baiklah, rasa penasaran yang membuatmu sampai di sini. Begitu pula denganku, bagaimana jika tak bertemu kamu? Iya atau enggak, sepertinya tetap merasakan bianglala-lebih tepatnya roller coaster hihi. Namun yang pasti berbeda, semua ada porsinya tersendiri.

Kini pilau sudah menjauh dari titik awal. Aku menghirup udara, sejenak merenung; dunia memang tidak kekal. Perahu ini juga, tapi hati bisa jadi betul. 

Tiba-tiba sesuatu terjadi, apa waktunya untuk berhenti? Jangan konyol, aku belum tiba dipemberhentian. Seolah firasat buruk, aku memilih memeluk diri. Melupakan soal tadi. Kalut, kalbuku tak karuan.
 
Inikah akhir dari pilau kalbu? 

© 2023 Shafira. All Rights Reserved.

Cover:
📷 Pexels 
📝 Pixellab

Start: 30 Januari 2021.
Finish: -
All Rights Reserved
Sign up to add Pilau Kalbu [On Going] to your library and receive updates
or
#319kehilangan
Content Guidelines
You may also like
My Sweet Polar Husband [End] by aksaraberceloteh
54 parts Complete Mature
Baru pertama kali petualang ke gunung niatnya melepas penat, eh malah hampir jatuh ke jurang. Untung aja selamat, tapi malah berakhir lebih parah di suruh nikah dalam keadaan ngawur. "Aduh, Ya Allah hamba masih banyak dosa dan sering nakal sama orang tua. Belum rasain nikah juga. Jangan engkau cabut nyawa hamba dengan tragis begini."ucap gue panik sambil memegang ranting erat sambil sesekali berteriak keras meminta tolong berharap ada yang mau tolongin gue. "Oke lo tenang dulu. Tarik napas dulu rileks. Habis itu pegang tangan gue erat."ajak Mas Reza ke gue dengan memenangkan. "Ini gue mau mati Mas. Gak bisa tenang woyy. Gue belum rasain nikah nih."balas gue ngegas padahal masih tegang antara hidup dan mati. "Pegang erat cepat."bujuk Mas Reza ke gue yang akhirnya gue berhasil meraih tangan Mas Reza. Brukkk "Astaghfirullah. Dasar anak muda zaman sekarang, sempatnya di hutan berbuat mesum. Kalau begitu kalian wajib di nikahkan sekarang! Jangan sampai nenek moyang leluhur di sini murka." "Yaelah Pak. Saya ini hampir aja mati di jurang. Saya saja gak ada hubungan sama Mas ini." "Pokoknya kalian harus ikut kami sekarang juga! Sebelum itu hubungi keluarga kalian!" SAH..!!! Seketika dunia kejombloan gue berakhir dengan nikah di desa terpencil tanpa wali orangtua gue. Berakhir purna sudah masa lajang gue bersama Mas Reza yang kalemnya masyaAllah dan cerdasnya kebangetan. Cerita ringan konfliks ya gengs😎 Yuks baca tambahkan ke perpustakaan kalian. Bila berkenan beri vote dan komentar bijak. Terima kasih🤗 Asli karya sendiri anti plagiat dan tidak menerima karya ini diplagiat! Start : 16 Juli 2020 Finish : 7 Oktober 2020
You may also like
Slide 1 of 10
My Sweet Polar Husband [End] cover
ALVANO ✨ TAMAT ✨ cover
BAM || Betapa Aku Mencintaimu (End) cover
Stop It, Darka! [END] cover
Biru Milikku ✔ cover
SEMESTAKU [Segera Terbit] cover
METANOIA (TERBIT) cover
Untuk Seseorang yang Belum Pernah Kutemui [Sudah Terbit] (New Cover) cover
Yang Terluka cover
Janji Untuk Aluna cover

My Sweet Polar Husband [End]

54 parts Complete Mature

Baru pertama kali petualang ke gunung niatnya melepas penat, eh malah hampir jatuh ke jurang. Untung aja selamat, tapi malah berakhir lebih parah di suruh nikah dalam keadaan ngawur. "Aduh, Ya Allah hamba masih banyak dosa dan sering nakal sama orang tua. Belum rasain nikah juga. Jangan engkau cabut nyawa hamba dengan tragis begini."ucap gue panik sambil memegang ranting erat sambil sesekali berteriak keras meminta tolong berharap ada yang mau tolongin gue. "Oke lo tenang dulu. Tarik napas dulu rileks. Habis itu pegang tangan gue erat."ajak Mas Reza ke gue dengan memenangkan. "Ini gue mau mati Mas. Gak bisa tenang woyy. Gue belum rasain nikah nih."balas gue ngegas padahal masih tegang antara hidup dan mati. "Pegang erat cepat."bujuk Mas Reza ke gue yang akhirnya gue berhasil meraih tangan Mas Reza. Brukkk "Astaghfirullah. Dasar anak muda zaman sekarang, sempatnya di hutan berbuat mesum. Kalau begitu kalian wajib di nikahkan sekarang! Jangan sampai nenek moyang leluhur di sini murka." "Yaelah Pak. Saya ini hampir aja mati di jurang. Saya saja gak ada hubungan sama Mas ini." "Pokoknya kalian harus ikut kami sekarang juga! Sebelum itu hubungi keluarga kalian!" SAH..!!! Seketika dunia kejombloan gue berakhir dengan nikah di desa terpencil tanpa wali orangtua gue. Berakhir purna sudah masa lajang gue bersama Mas Reza yang kalemnya masyaAllah dan cerdasnya kebangetan. Cerita ringan konfliks ya gengs😎 Yuks baca tambahkan ke perpustakaan kalian. Bila berkenan beri vote dan komentar bijak. Terima kasih🤗 Asli karya sendiri anti plagiat dan tidak menerima karya ini diplagiat! Start : 16 Juli 2020 Finish : 7 Oktober 2020