"Dasar ga guna" "Bodoh" "Penyakitan lo anj*ng!" "Kenapa ga mati aja sih lo? Bikin kita makin susah aja lo" "KAMU BUKAN ANAK SAYA" Sudah sering Nur mendapatkan perlakuan seperti itu, bahkan lebih parahnya mereka semena-mena terhadap tubuh Nur yang kian melemah sebagai tempat pelampiasan amarah mereka. Jangan tanyakan bagaimana keadaan Nur setelah itu, tubuhnya lebam membiru, hatinya sakit dan sesak, jiwanya kelam serta trauma. Menyedihkan bukan? Hingga harapan itu datang... "Hai anakku, jangan bersedih dan berputus asa. Percayalah hari esok akan indah, percayalah akan kuasa Ku maka kau akan memperoleh kelegaan." "Siapa? Siapa yang bersuara?" "Ini Aku Bapa Mu yang setia." ... Hah, mimpi itu lagi.