Nafeeza Sabhira Almahyra, gadis cantik berusia sembilan belas tahu harus menerima perjodohan dengan lelaki yang tidak mencintainya, bernama Akhtar Farzan Wijaya yang merupakan senior sekaligus presiden mahasiswa di kampusnya.
"Asal kamu tau, sampai kapanpun saya gak akan cinta sama kamu. Jadi, jangan berharap lebih ke saya!" tegas Akhtar sebelum meninggalkan Nafeeza sendiri di teras rumah.
Ucapan Akhtar mampu membuat Nafeeza kembali merasakan kesedihannya.
"Segitu gak pantesnya aku buat kamu, Kak?"
-
Perjodohan yang membawa banyak pilu dalam kehidupan Nafeeza, hingga sampai dititik terendah dalam hidupnya.
Mengakhiri hidup, adalah hal yang sering ia coba, tetapi sepertinya semesta masih ingin bermain dengannya.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.