"Aku ingin selalu seperti ini, tetap menatap sekalipun tak menetap, Dam." Bianglala, setiap untaian aksara yang gadisku keluarkan beragam warnanya. Mampu membiusku pada jaring warna warni, kemudian membawaku pada nyala mata yang menyuguhkan kenyamanan dan kehangatan. Namun, seiring hadirnya mega mendung yang diam-diam kupupuk sendiri, pelan -pelan warnanya memudar kemudian menghilang. "Sekalipun kita masih bisa menatap, hanya sorot tajam kekecewaan yang bisa kutemukan" -DamaAll Rights Reserved
1 part