Sebelumnya gue Warning dulu ya.
Cerita ini bisa menyebabkan.
📌Gagal jantung ✔
📌Asma dadakan ✔
📌Kencing batu ✔
📌Migren akut ✔
Cerita ini nggak mengandung bawang apalagi baper yang bikin guling-guling, Ini cuman cerita absurd kehidupan gue dengan segala drama dan juga realita yang bisa bikin ngelus dada.
Dari mulai temen yang demen dangdan.
"Net gimana muka gue." Kata Keila senyum cerah ke arah gue.
Dia ngabisin waktu setengah jam cuman buat jalan-jalan ke Pasar malem doang.
"Cakep dah, udah kayak kembang tujuh rupa." Kata gue ngasih acungan jempol ke dia.
"Berarti gue taburan kuburan dong." Kata dia merengut, gue cuman cengengesan doang.
Guru gue yang sableng.
"Ayo cepet semuanya, satu kilo beras bisa jadi berapa bungkus nasi jamblang." Kata dia ngasih soalan ke semua murid di kelas.
"Dua belas bungkus." Jawab si Satria, gue yakin tuh bocah jawab asal-asalan.
"Pintar, Bagus. Coba kamu jelasin gimana cara perhitungan nya, biar temen kamu pada paham." Kata Bangbil bikin si satria langsung tremor.
Jodoh yang Subhanallah.
"Yaampun Neta makannya kok belepotan gituh, kaya bocil." Kata Bangbil ngelap bibir gue.
Jangan bilang ini romantis, karena..
"Mas Rahman masa ngelapnya pake Spon Cuci piring sih." Kata gue kesel ngelap bibir gue kasar.
"Nggak ada tisu." Kata dia cengengesan.
"Kenapa nggak sekalian pake kanebo aja." Kata gue kesel, ya kali adegan romantis malah jadi miris.
"Boleh di coba." Kata dia nyengir kuda, pengen gue cipok dah.
Saat ingin memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit.
saat terbangun,dia dibuat bingung mendapati tubuhnya menyusut dan terdampar disebuah tempat yang tidak dia ketahui.