OLEH : Ragil Mahendra Aku terluka pada sayatan tak terduga setelah senja menyapa terus dan terus meneteskan air mata aku telah meluruskan senja malam hingga pagi supaya tidak lagi mengkusuti diri biar pun bianglala sulit untuk ku mengerti kini sampailah pada kepasrahan yang getir dengan segala kebisuan bibir dalam diri yang tetap terukir sekarang garis sudah terbentang rapihkan segala yang bimbang mari meluruskan jalan yang panjang.All Rights Reserved
1 part