𝙺𝚄𝚃𝙸𝙿𝙰𝙽 𝙰𝙺𝚂𝙰𝚁𝙰 || #𝟶𝟷
  • Reads 9
  • Votes 1
  • Parts 8
  • Reads 9
  • Votes 1
  • Parts 8
Ongoing, First published Feb 03, 2021
❝𝙺𝚄𝚃𝙸𝙿𝙰𝙽 𝙰𝙺𝚂𝙰𝚁𝙰❞

Sebuah story yang berisi quote yang dibuat dibeberapa mood penulis. 

Berisi ungkapan hati sang penulis, khalayan, percintaan baik yang manis ataupun pahit. Dibuat diantara luka-luka yang masih menganga, mencoba kuat, tetapi juga sia-sia.

***

Ini hanya sebuah kutipan kata yang mewakili rasa yang ada di hidupku.

Ntah bagaimana wujud dan bentuknya luka ataupun bahagia, hanya mampu kucurahkan dalam sebuah kalimat sederhana yang diharapkan kaya akan makna.

Di sisi yang belum tentu di ketahui, terselip rahasia yang hanya aku dan Tuhan yang tahu.

Bagaimana hari-hariku yang selalu berdamping dengan ribuan kata?

***

Info Seputar Story

Kategori: Quotes
Tema: random. Sesuai ide yang ada.
Start: Kamis, 25 Maret, 2021.
Publish: -
Finish: -
Author: @BabyAl_
Note:
•K.A akan di-up jika author tidak sibuk,
•K.A akan berganti tema setiap 5 part,
•K.A dapat dikutip dari quote milik sobat Lecco🐣,
•K.A up di antara jam 13.00-20.00 WIB,
•K.A menerima quote request dari pembaca, lewat DM IG ataupun Wp, dilengkapi beberapa syarat.


So, STAY TUNE IN MY STORY😘😀
All Rights Reserved
Sign up to add 𝙺𝚄𝚃𝙸𝙿𝙰𝙽 𝙰𝙺𝚂𝙰𝚁𝙰 || #𝟶𝟷 to your library and receive updates
or
#318al
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
19 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
Rembulan Yang Sirna cover
Arrogant vs Crazy  cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Renjana cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
The Queen Sheyna (END) cover
Sajak Senja cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Aksara Tak Bertuan  cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

22 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025