call 119 feat. haechan ryujin
  • Reads 43,336
  • Votes 4,827
  • Parts 13
  • Reads 43,336
  • Votes 4,827
  • Parts 13
Ongoing, First published Feb 03, 2021
Mature
"𝘾𝙖𝙣'𝙩 𝙨𝙩𝙤𝙥 𝙥𝙡𝙖𝙮𝙞𝙣𝙜 𝙩𝙝𝙚 𝙜𝙖𝙢𝙚, 𝙮𝙤𝙪 𝙝𝙖𝙫𝙚 𝙩𝙤 𝙨𝙩𝙚𝙥 𝙤𝙫𝙚𝙧 𝙩𝙝𝙚 𝙡𝙞𝙣𝙚."

Athena Callista bukanlah seorang wanita yang dapat dengan mudahnya jatuh pada pesona pria manapun. Namun, seolah semesta tengah mempermainkannya, Athena terpikat pada pesona si casanova campus, yang juga merangkap sebagai musuhnya, Atlas Harris.

In which Atlas and Athena don't know why they're fighting, either in campus, or in bed.
All Rights Reserved
Sign up to add call 119 feat. haechan ryujin to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Rafa  cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
The Qonsequences cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.