Untaian Aksara | Na Jaemin
  • Reads 11,388
  • Votes 6,199
  • Parts 12
  • Reads 11,388
  • Votes 6,199
  • Parts 12
Complete, First published Feb 04, 2021
"Hidup itu perihal meninggalkan dan mengikhlaskan." - Aksara

"Aksara walaupun kau tak ku genggam tapi aku enggan melupakan."-Nadia

Pertemuan singkat adalah hal yang paling susah dilupakan oleh sebagian orang termasuk kenangan sesaat yang mereka buat. Kehilangan seorang memang bukan kehendak kita. Tapi mengenang terlalu dalam akan membuat sakit semakin mendera. Sedih terlalu lama itu juga nggak diperbolehkan. Lupakan dan ikhlaskan secara perlahan. Memang itu sulit untuk dilakukan tapi mudah untuk diucapkan,tak ada salahnya bukan kita menghadapi kenyataan? Bukan pergi dan tak menerima keadaan.


Warning : BUDAYAKAN FOLLOW, VOTE DAN COMMENT!!

Rank :
24.02.21 #2 untaian 
04.03.21 #1 untaian 
30.03.21 #3 untaian 
12.08.21 #4 untaian 
03.09.21 #1 untaian 
08.09.21 #5 sajak 
06.10.21 #4 nadia
27.11.21 #1 untaian
19.03.22 #10 kenangan
07.04.22 #7 kenangan
10.04.22 #6 kenangan
17.11.22 #1 nadia
All Rights Reserved
Sign up to add Untaian Aksara | Na Jaemin to your library and receive updates
or
#20sajak
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
BIRU TIDAK KUAT, AYAH - NA JAEMIN [On Hold] cover
Hello My Last... cover
Arnav dan Lautan | Haechan [END] cover
HILAL cover
Samudera Sabiru cover
Kapal KRU Laksamana Raya  cover
Hadiah Terakhir Kakak [END] cover
Kaesar cover
 ARGALA  cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover

BIRU TIDAK KUAT, AYAH - NA JAEMIN [On Hold]

11 parts Ongoing

"Sudah Temaram. Kini di tulis sebuah Narasi tak beraturan oleh Biru. Kepada Ayah, Bunda dan mas Dipta." Bunda yang sudah lebih dulu mendahului kita, Ayah yang menjelaskan rasa kasih sayangnya lewat pukulan, dan mas Dipta yang selalu di sini menemani Biru hingga di penghujung nafas Biru. Kini sudah Biru temui Bunda kembali di dunia yang sama, pengobat rasa rindu. Kini kembali Biru rasakan pelukan yang sekian lamanya tidak Biru rasakan. Mas Dipta, rumah ke-dua Biru. Rumah itu kini berdebu, kosong dan tak terawat. Biru tinggalkan rumah itu dengan sedikit rasa enggan. Ayah, kini dia menjelaskan kasih sayangnya itu dengan pelukan, walau sekedar batu nisan. "Jika rindu temui dan peluk Biru, walau hanya sekedar batu nisan yang bisa di peluk." Copyright -JLilyaboo, 2023