Dengar! gue tu ga pernah mengharapkan lo ada di sini, kehadiran lo ga memberi pengaruh apapun sama gue, yang ada lu ngehancurin apa yang udah gue bangun dari dulu. Jadi gue harap lu ga pernah muncul dihadapan gue lagi, Paham?! ~Bara~
Aku tahu, kehadiranku membawa bencana padamu, tapi aku tidak mengharapkan semua ini dari awal, aku hanya ingin melakukan tugasku sebagai seorang anak. Maaf jika itu merepotkanmu, tapi tenang aku udah paham ko, kebahagiaan seorang anak tidak ditentukan oleh keputusan orang tuanya, jadi aku akan mencari kebahagiaanku mulai sekarang, terimakasih telah menamparku berulang kali dengan segala perkataanmu, aku harap kita bertemu pada masa aku dan kamu sudah sama-sama bahagia. ~Audy~
-------------------------------------------------------
Ini bukan cerita tentang anak remaja yang saling bucin
lebih tepatnya ini cerita tentang anak remaja yang sama-sama mencari kebahagian, namun terkekang oleh keinginan orang tua.
Biasanya begitu bukan?, orang tua bisa menjadi pintu terbaik dalam melewati rintangan, dan bisa menjadi dinding terkuat yang mengekang kita.
Selamat datang di cerita Bara dan Audy
------------------------------------------------------
Ga usah baca kalo ga suka, Ga usah kopas cerita orang
Tuhan Maha Melihat :)
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.