Ini tulisan untuk Langit, Laki-laki yang katanya jatuh cinta karena melihat ekspresiku ketika di photobooth hari perpisahan sekolah, saat aku dan dia sedang menunggu giliran. Alasan yang konyol dan juga paling membuatku bingung sampai sekarang. Tapi, dia Langit memang unik, ingin sekali aku tuliskan banyak tentangnya, biar ketika nyebelinnya datang, aku punya penawarnya. Karena hobinya suka menghilang tiba-tiba ya walaupun dia tetap tau jalan pulang. Manusia yang menyebalkan tetapi ya memang begitu adanya. Manusia yang tahu saat itu aku mencintai hati yang lain tapi tidak pernah memaksaku untuk cepat-cepat berubah haluan padanya. Manusia yang berhasil menarikku dari memperjuangkan perasaan seorang diri. Dia, Langit, punyaku, jadi nikmati saja cerita kami. Aku hanya sedang ingin menulis tentangnya. Selamat membaca.