[FOLLOW AKUN TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] {Warning! Cerita ini mengandung bawang} Cover : Pinterest ---------------------------------------------- Derai air mata itu terus mengalir di pipinya. Entah salah apa hingga orang lain membencinya, merundungnya, bahkan mencacinya. Rihana Anastasya gadis malang juga pintar itu dari kecil dia sudah bersahabat baik dengan lelaki bernama Arka Yidan Bagaskara, tetangga sekaligus siswa berprestasi disekolahnya. Hubungan mereka sudah seperti layaknya adik kakak. Namun disaat dia terpuruk mengapa Arka tidak menolongnya? Disaat dia butuh seseorang dan disaat dia sendiri Arka tidak hadir disisinya? Mengapa juga semua orang tak mengenginginkan kehadirannya? Hingga suatu hari air mata itu berhenti karena kehadiran sosok penyemangat. ------------------------------------------------ "Kalian tidak peduli seolah tuli! Kalian tahu tapi seolah bisu! Aku menderita tapi mata kalian dibuat seolah buta!" Rihana Anastasya. "Balas lah mereka yang berlaku buruk terhadapmu dengan balasan setimpal juga. Karena kalau tetap di diamkan mereka akan semakin semena-mena terhadapmu. Menganggapmu tak berdaya. Jangan menciut karena takut!" Kalvin Narendra Pratama. "Tak perlu kamu membalas api itu dengan api juga, tapi balaslah api itu dengan air maka mereka akan padam dengan sendirinya." Arka Yidan Bagaskara. "Jika aku tidak bisa memiliki apa yang aku inginkan maka orang lainpun tidak boleh memilikinya." Aleta Putri. "Jangan pernah merebut hak milik orang lain. Karena Tuhan sudah mengatur setiap takdir masing-masing manusia. Jika kamu merebut milik orang lain sama saja dengan kamu melanggar aturan Tuhanmu." Keisha Anindira Sifabella.