Kita hanya sebuahlah masa lalu yang kini menjadi kenangan. Berharap kenangan itu akan senantiasa terkenang. Yang perlu kita lakukan menjalani apa yang sudah berlalu dari kenangan itu. Kita berjalan dalam kenangan. Mia dan Alfaz. Dua insan berbeda gender dengan perbedaan sifat yang berbeda pula. Mia yang pemalu dan pendiam, berbeda dengan Alfaz yang jahil dan mudah bergaul. Merdeka layaknya langit dan bumi. Jauh sekali jaraknya, layaknya hati dengan telinga. Semua kenangan yang terjadi diantara mereka begitu indah, hingga Alfaz memilih pergi. Akankah hidup mereka terus berlanjut atau malah berhenti di titik perpisahan