Sequel Jurnal Pelangi --- "Sebenarnya kamu anggap aku apa Gar?" "Maksud lo apa sih Dis?" laki-laki itu menatap aneh kekasihnya. "Aku capek ya Gar. Aku capek harus ngertiin kamu terus!" terlihat mata wanita itu mulai memerah. "Ayo gue antar lo pulang, keliatannya lo butuh istirahat sekarang," ujar Gara berlalu meninggalkan Disa. Selalu, selalu saja seperti ini. Selalu Disa yang harus mengerti, selalu Disa yang harus memahami. Bukankah dalam menjalin hubungan seharusnya sama-sama berjuang ya? Bukan malah yang satu berjuang mempertahankan, yang satu lagi seolah melepaskan. --- "Sebenarnya kita sedang mempertahankan kesakitan atau menunda perpisahan Gar?" -Disa Alena Mazaya "Stop kekanak-kanakan Disa! Gue sama Tania cuma sahabat, apa yang lo takutkan?" -Gara Mahendra