Varadissa Qurrota Ayun, menuju usia kepala tiga masih disibukkan dengan karirnya. Tuntutan menikah dari keluarga besarnya ia abaikan, semua itu demi membiayai kehidupan Alissa, adik perempuannya pasca ibunya meninggal sepuluh tahun silam.
Damareza Bayu, pria petualang, nyaris jadi manusia yang hidup sebatang kara kalau Doni, adik laki-lakinya yang beranjak remaja menuruti perintahnya dengan tidak melakukan hal-hal ceroboh, termasuk balapan liar hingga hampir mati karena kecelakaan.
Ibarat gejolak ombak di lautan, sesungguhnya hidup adalah rentetan masalah yang ditabrakkan oleh takdir, suatu ketika Varadissa mendapati Alissa dihamili oleh Doni. Gejolak emosional pun harus menuntutnya berurusan dengan Damareza.
Tapi hidup terus berjalan, kan? Menerima kehendak Allah SWT adalah yang terbaik, apalagi jika semuanya sudah terlanjur terjadi, dan itu menyangkut tentang perasaan.
"Ini sangat menyakitkan, tapi adik-adik kita harus segera dinikahkan, supaya tidak menjadi aib dan merebaknya fitnah-fitnah." -Varadissa Qurrota Ayun
"Saya pasrahkan kepadamu masalah ini, saya tahu pihak saya yang bersalah, Doni saya pastikan bertanggung jawab. Dan Varadissa, melihat caramu memutuskan persoalan, saya mohon, ajari saya shalat dan mengenal Al-Qur'an." -Damareza Bayu
Semua orang tahu, seberapa tak suka nya Sabrina Mysha dengan dosennya yang bernama Bima Wiratama Surya.
Karena pria itu selalu menatap tajam kearah nya ditengah jam perkuliahan berlangsung.
Dan, karena satu kondisi, dia harus menjebak dosennya itu ke dalam permainan penuh gairah.
Apa Mysha berhasil menuntaskan aksinya? Atau dia yang terjebak dalam permainan yang dia buat sendiri?