ini cerita klasik antara anak SMA. Kisah biasa, yang mungkin bisa jadi luar biasa.
Siapa sangka si dua biang kerok di sekolah, yang kerjaannya gelud tiada henti sebenernya sama-sama punya rasa.
Gelud adalah kebiasaan mereka, kebiasaan yang kalau sehari aja gak di lakuin, bakal kurang rasanya.
Benci dan cinta itu beda tipis kan. Awalnya benci kepeleset eh jadi Cinta.
***
Nadin safira malik, cewek itu selalu sendiri. Bukan karna dia murid buangan, dia cantik, pintar di bidang akademik dan non-akademik, keluarganya juga gak kekurangan.
kalau Nadin mau, dia bisa dapet banyak teman. Tapi Nadin gak mau, dia gak mau jatuh di lubang yang sama karna teman. Nadin gak pernah percaya sama yang namanya teman. Baginya teman itu merepotkan.
Hidup nya tenang-tenang saja. Hingga suatu hari, seseorang datang kehidupannya. Merecoki hari-harinya, hingga ia terbiasa. Bahkan hampa rasanya jika ia tak bertengkar dengan orang itu sehari saja.
Mahesa Alansyah, hidupnya monoton. Belajar, bisnis, olimpiade. Adalah kegiatan yang harus ia lakukan. Alan jenuh, ia ingin mencoba sesuatu yang baru. Ia ingin masa mudanya berwarna, sama seperti anak lainya.
Hingga saat dia di titik paling bosan, ia bertemu dengan seorang gadis. gadis itu pendiam, itu membawa warna baru untuk Alan.
Menjahili gadis itu adalah ritual yang wajib Alan laksanakan. Alan menganggap menjahili gadis itu sama pentingnya seperti makan.
Melihat gadis itu marah, cemberut, dan kesal adalah hal termanis bagi Alan.
Hingga tanpa sadar, Alan menjatuhkan hatinya pada gadis itu. Kecerobohan pertama Alan.
Mencintai Nadin safira malik.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya?
Apa perasaan mereka akan terungkap?
Siapa Nadin sebenarnya?
***
IG: @Lra.sptri
©Star : 14-feb-2021 All Rights Reserved
Read more