Cinta dari Gus Ali
  • Reads 574,598
  • Votes 48,197
  • Parts 39
  • Reads 574,598
  • Votes 48,197
  • Parts 39
Complete, First published Feb 15, 2021
[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA]

***

"Aku mau nanya." 

"Apa?" 

"Kamu takut gak kalo aku pergi?" 

"Apasih Gus! Pertanyaan kayak gitu gak perlu dipertanyakan." Zahra berdecak sebal.

"Kenapa? Kan cuma nanya aja. Gini ya, seandainya aku tiba-tiba pergi, atau pindah lain hati gimana?"

"Tiba-tiba aku pergi-" 

"Ssttt..." Telunjuk Zahra menempel dimulut Ali. "Yang pasti, Gus gak akan pergi juga gak akan pindah hati!" 

"Zahra!" 

"Apa?" 

"Saya cinta kamu karena Allah."

***

Start : 19 Februari 2021
End   : -

©Cinta dari Gus Ali
Cover by : pinterest+ibisPain X

Nb : part awal masih belum memenuhi KBBI. Insyaallah nanti kalau udah tamat, bakal di revisi besar besaran. Tentunya dengan kaidah KBBI
All Rights Reserved
Sign up to add Cinta dari Gus Ali to your library and receive updates
or
#12zahra
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Selaksa Senja cover
Assalamu'alaikum Mas Santri - END cover
Cinta Di Pesantren (On Going) cover
SAJADAH CINTA cover
Say My Name cover
Dia Yang Kucari(Complete/pindah Ke Dreame)  cover
DIA Penyempurna Imanku cover
Ana Uhibbuka Fillah 2  cover
Lauhul Mahfudz  cover
Izin Mencintaimu (On Going) cover

Selaksa Senja

8 parts Complete

--- "Qobiltu nikahaha watazwijaha bil mahril madzkur hallan." Deg. Tubuh Karina gemetar hebat. Kata-kata ijab qabul yang baru saja diucapkan Zaheir menggema di benaknya. Dalam sekejap, dunia yang ia kenal berubah. Ia tak pernah membayangkan, di usia 17 tahun, dirinya akan menjadi seorang istri dari seorang Gus yang dihormati di pondok pesantren tempatnya belajar. Semuanya terasa begitu cepat, seperti mimpi yang sulit ia pahami. Pernikahan ini bukan atas kehendaknya, melainkan tradisi keluarga yang memaksanya untuk mendahului kembarnya menikah. "Mau ke mana? " tanya Zaheir heran saat melihat karina membawa bantal ke arah sofa. "Ya mau tidur lah, gus" Zaheir mengernyit heran. "Kamu pikir ijab qabul tadi itu lelucon? Cepat tidur di sini," ucapnya sambil menunjuk tempat tidur. Karina terdiam, tak tahu harus merespons bagaimana. Dalam hati ia tahu, ini baru permulaan dari perjalanan panjang yang tak pernah ia pilih. ---