Story cover for viewpoint by clxopatx
viewpoint
  • WpView
    Reads 347
  • WpVote
    Votes 100
  • WpPart
    Parts 16
  • WpView
    Reads 347
  • WpVote
    Votes 100
  • WpPart
    Parts 16
Complete, First published Feb 15, 2021
[KARANGAN SENDIRI !]
[ORIGINAL!]




Jika aku analogikan , ia seperti grand piano, hitam dan putih dalam satu tempat, aku terjebak di ambivalensi dan keindahannya memukauku. Tapi di sisi lain ia dingin, rumit, dan sulit kupahami dengan segala kebenciannya padaku.


Apa aku diam-diam jatuh padanya ? Namun saat melihat sorot mata kelamnya, aku seakan tertarik ke masa lalu yang tidak berwana, rupanya dia menyimpan banyak cerita gelap tentangk, cerita rumit yang membuat sebuah tragedi yang tak berakhir sampai saat ini.


Jika kalian berfikir kalau aku dan pria itu terhubung antara perjodohan , kalian salah. Tidak ada drama perjodohan , ia membutuhkan ku dan aku pun membutuhkannya karena "UANG". Terdengar sangat klise dan klasik bukan ......


                           °========°


Jangan lupa kasih vote sesudah membaca yahh (•‿•) , terima kasihhh (≧▽≦)

*Up di usahakan satu minggu dua episode (。•̀ᴗ-)✧
Creative Commons (CC) Attribution
Sign up to add viewpoint to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Capricorn by Baperterussss
11 parts Ongoing
"Aku suka sama Kak Al." Rea mengatakannya tanpa ragu. Tenang. Pelan. Tapi dalam dadanya, jantungnya berdebar seperti genderang perang. Lapangan basket sore itu sepi. Matahari sudah tenggelam separuh, menyisakan semburat jingga yang menggantung di langit. Angin membawa bau rumput basah dan suara tiang ring basket yang berderit pelan. Di tengah sunyi itu, Rea berdiri, seragamnya masih rapi, rambutnya dikuncir seadanya, dan matanya menatap Kak Al, lurus. Alvano menoleh, pelan. Keringat masih menempel di pelipisnya, dan bola basket tergenggam di tangan kirinya. Ia diam. "Apa tadi?" tanyanya, suaranya rendah. Tidak kaget. Tapi juga tidak menjawab. Rea menarik napas. Ia benci mengulang. Tapi kali ini berbeda. "Aku suka sama Kak Al," ulangnya, lebih lirih. "Dari awal aku lihat Kakak main di lapangan. Aku tahu ini mungkin... aneh. Tapi aku cuma pengen jujur." Ia tidak terbiasa berkata seperti ini. Tidak terbiasa membeberkan isi hati. Tapi Rea bukan pengecut. Ia adalah seseorang yang lebih takut menyesal karena diam daripada malu karena gagal. "Aku tahu Kakak mungkin nggak mikir apa-apa. Tapi aku cuma pengen bilang," lanjutnya. "Supaya kalau besok-besok aku canggung atau... ngelihatin Kakak diam-diam, Kakak tahu alasannya." Sunyi. Kak Al memutar bola basket di ujung jarinya. Lalu berhenti. Tatapannya tidak tajam, tapi ada sesuatu yang menggantung di dalamnya. Berat. "Rea..." katanya. Lembut. Tapi nadanya membuat dada Rea mengeras. "Kamu manis. Kamu juga berani. Tapi..." Rea mengangguk pelan, mencoba tersenyum meski wajahnya menegang. "Aku udah punya pacar." Deg. Rea tidak menangis. Tidak mundur. Tidak bertanya siapa. Ia hanya berdiri. Diam. Lalu berkata, "Nggak apa-apa, Kak." Yang tidak dia tahu, pacar Kak Al itu... adalah Dara. Kakaknya sendiri. Dan semuanya... baru saja dimulai.
Tokoh Utama by MailaIsnaFadhea
21 parts Complete
" Lo ngga lagi berubah ke alter ego Lo yang lain kan ?" Tanya Icha memastikan karena jawaban dari raksa tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Yang ditanya malah senyum senyum sendiri. "Kumat kan Lo malah kerasukan sekarang, senyum" ngga jelas lagi" "Takut ya lo kalo gue kerasukan bneran?" "Ish seriusan raksa gue nanya beneran" " Lo mau gue jawab seserius apa Cha karena itu emng jawaban gue" "Terus apa hubungannya posisi sama penyakit?" "Ada, klo gue ngasih tau ke bokap tentang penyakit gue ini sama aja kaya gue yang ngambil peran tokoh utama dari Abang gue sendiri" " Abang? Bang reja maksud lo?" "Apaan si sa jawaban Lo ambigu bgt bang reja ga mungkin kali sejahat itu sama Lo nganggep lo rebut kasih sayang bokap Lo" "Iya gue tau bang reja ngga cuman ngga sejahat itu tapi dia juga sayang bgt sama gue, kalo Lo jadi gue emng Lo tega biarin diri Lo sendiri rebut tokoh utama yang seharusnya bukan milik Lo?" " Tokoh utama apaan lagi si sa, kita ini di dunia nyata jadi ya tokoh utama nya ya cuman diri Lo sendiri, gue saranin mending Lo buruan bilang ke bokap Lo tentang penyakit lo itu" Raksa tertegun mendengar perkataan Icha itu " Lo malu yah punya calon pacar penyakitan mental kaya gue?" "Apaan si emng gue mau jadi pacar lo " Jawab Icha sepelan mungkin. " Kalo mungkin Lo nantinya jadi pacar gue sa, gue ga bakalan malu punya pacar seorang raksa yang menurut Lo, Lo adalah manusia penyakit mental karena itu ngga jadi masalah buat gue tapi masalahnya apa iya gue pantes, bersanding sama Lo yang terlalu sempurna buat gue, dan lagipula gue masih ada rasa buat Abang lo sa"batin Icha Tanpa mereka sadari setelah percakapan mereka berhenti disana mereka saling bergumam dalam hati, sambil menikmati sejuknya terpaan angin sore di tepi ladang sawah.
You may also like
Slide 1 of 10
Hati Yang Beku cover
My favorite person cover
Kita Sembuh Bareng? cover
Capricorn cover
Rama Prananta (Sudah Terbit) cover
TAK BERSAMBUT cover
Tokoh Utama cover
UNREQUITED LOVE    cover
Backstreet  cover
Aku, Kamu & Jarak cover

Hati Yang Beku

11 parts Complete

Saat aku mulai mengenal cinta lagi Diikuti kenangan lama yang tlah lama pergi Saat aku tak takut patah hati Saat itu juga aku harus siap ditinggal pergi Ku kira tak seburuk masa lalu Ternyata lebih menyenangkan yang dulu Menyesal telah mengenal mu Ya itulah aku Yuk baca cerita aku biar ngga penasaran :")