Associated Names
我真的只是个普通人
Author(s)
Lifting The Curtain Lights
帷幕灯火
English Translator: Addis
English Editor: KarateChopMonkey
https://exiledrebelsscanlations.com/novels/im-really-just-an-ordinary-person/
Status:
111 Chapter, 4 ekstra
Ringkasan
Shen Si adalah orang biasa, menjalani kehidupan biasa, sampai suatu hari, dunia aliran tak terbatas runtuh dan semua orang yang selamat kembali ke kenyataan, memicu riak.
Tetangganya yang lembut, Bai JunYi, adalah Dewa Cahaya di dunia lain, dengan kekuatan iman yang dapat mengguncang aturan dunia.
Teman masa kecilnya, Jian Nian, adalah Dewa Pembunuh yang bahkan ditakuti oleh hantu dan dewa, dan rumornya lebih menakutkan daripada satu sama lain.
Sepupu jauhnya, Xi Luo, yang belum pernah dia temui, adalah bos kegelapan dunia aliran tak terbatas, memimpin hantu dan monster yang tak terhitung jumlahnya.
Orang biasa Shen Si: ????
Kerumunan penonton: Begitu banyak kakak laki-laki yang memiliki hubungan dengannya, dia pasti orang paling kuat yang tersembunyi!
Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko.
Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang.
Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya.
Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu.
"Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang."
Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni.
Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.