((Follow sebelum membaca)) 🍒 JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN, AGAR SEMANGAT UPDATE!! THANKYOU, ••• Kini, kelas yang tadinya ramai berubah menjadi sepi. Semua orang yang berada di dalamnya berhambur keluar kelas. Mereka menghindari agar tidak terjadi salah sasaran. Namun, hal ini tidak berlaku bagi seorang bernama Farzana Delmora atau akrab dengan sapaan Mora. Dirinya masih sibuk berkutat dengan alam mimpi. "Maksud lu apa bangsat!" satu pukulan sudah melayang ke perut sang lawan membuat rasa nyeri menghampiri. Laki - laki itu kembali menarik kerah baju lawannya dengan sangat kuat dan tidak mendapat respon apapun kecuali wajah yang memelas untuk dilepaskan. "G - ggua minta maaf Rak ..." ucap Rion lemah. Ya, Rakavin Pranadipa. Brandal sekolah yang berkedok anak donatur di SMA Perwira. Oleh sebab itu, tidak ada yang berani melawannya karena jika sampai hal itu terjadi usai sudah kehidupan orang itu di sekolah. Entah itu habis dipukuli oleh dirinya ataupun di drop out akibat perintahnya. Ia mendorong kencang tubuh Rion hingga membentur meja yang kini sedang menjadi tumpuan seorang perempuan untuk tidur. Hal itu, membuat Farzana Delmora terusik dari tidurnya. Mora mulai membuka mata dan menatap sekelilingnya yang sepi. Hal itu membuat Mora bingung hingga matanya bertemu dengan Rion yang terkapar lemas di bawah meja. Rion yang sudah mulai merasakan nyeri di tubuhnya hanya melemparkan senyum manis kepada Mora. Mora mengalihkan pandangannya kepada seseorang yang kini tengah menatap remeh Rion. "Bangun" ucap Mora sembari mengulurkan tangannya pada Rion. Raka yang belum puas menghabisi Rion kini maju menghampiri mereka berdua. Mora yang melihat kehadiran Rion, kini berdiri di hadapannya. "Lu ..."