persahabatan antara seorang lelaki dan perempuan memang acapkali melibatkan perasaan, sama seperti yg aku alami kepada sahabatku saka. Hari itu, saat usiaku genap 20 tahun, tepat dihari kelahiranku, Saka mengungkapkan perasaannya. Hari itu aku begitu bahagia, jantung berdegup kencang luar biasa, senyum mengembang mengikuti irama hati, Saka bukan hanya mengungkapkan perasaannya ia juga ingin melamarku. Rasanya udara sekitar lebih segar dari biasanya, saka bilang bahwa aku tak perlu menjawab apapun, katanya raut wajahku sudah melukiskan jawabannya. "bicaralah dan katakan jawabanmu saat aku datang bersama ayah dan bunda, aku ingin mereka mendengarnya" ucap Saka sebelum akhirnya berpamitan pulang. Namun, Tuhan berkehendak lain, semua tidak semulus dalam bayanganku, sebuah insident dialami Saka yang menyebabkan ia kehilangan ingatannya dan dari sinilah kisah ku dengannya berawal...All Rights Reserved
1 part