Untuk gadis keras kepala kesayangan saya, apa kabar Widya? Apa langit di duniamu sudah bisa kamu ajak bicara baik-baik? Kalau belum, di sini saya hanya ingin bilang bahwa segala kisah yang terekam di lembaran catatan ini, ternyata sedang menertawakan saya karena saya merindukan kamu. Iya, kamu. Sebenarnya, catatan ini tidak memiliki alamat kepada siapa akan berakhir. Harusnya saya mengirimnya langsung kepadamu, tetapi kamu penuh teka-teki dan saya tak tahu di belahan bumi bagian mana kakimu berpijak kini. Jadi, biarkan saja catatan ini ada sebagai jejak tentang rasa di antara kamu dan aku yang bercerita tentang indahnya lukisan patah hati. Dari manusia yang pernah menyakitimu, Gadrilov Askara Dinata