Alhena

Mimpi. Bagi kebanyakan orang, ia hanyalah bunga tidur-sekilas bayangan yang datang lalu menghilang begitu saja. Tidak nyata, sering terputus, dan jarang meninggalkan jejak.

Namun, bagiku mimpi bukan sekadar ilusi. Ia begitu hidup, seolah menyulam dunia lain yang tak bisa kuabaikan. Setiap kali terlelap, entah dalam mimpi indah atau mimpi buruk, aku selalu mengingatnya dengan jelas. Seakan-akan mimpi itu memilihku sebagai saksi, memaksaku mengikuti alurnya hingga fajar menyentuh bumi.

Alhena Callandra Sylvaine, putri Kerajaan Callandra-dialah aku dalam dunia itu. Di antara gemerlap pesta kerajaan, aku jatuh cinta pada pandangan pertama kepada seorang pangeran dari negeri tetangga. Senyumnya, sorot matanya, keanggunannya-semua membuat dadaku berdebar tak terkendali.

Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama. Malam demi malam, mimpi buruk datang menghantuiku. Di dalamnya, aku melihat diriku sendiri... bukan lagi sebagai putri, melainkan sebagai ratu. Ratu yang berdiri di sisi Damaresh-sosok yang membawa kegelapan.