My Little Kintsugi
  • Reads 30,470
  • Votes 4,862
  • Parts 18
  • Reads 30,470
  • Votes 4,862
  • Parts 18
Ongoing, First published Feb 18, 2021
Mature
1 new part
Aku ini seperti Kintsugi. Awalnya berantakan, lalu menjadi indah karena disatukan dengan emas. Tapi ketika aku dihadapkan dengan Jeon Jungkuk, dosen yang pernah kupergoki dengan salah satu mahasiswi klub fotografi, pecahan itu tidak bisa lagi disatukan. Aku membencinya dan dia selalu mengerjaiku untuk memuaskan sisi killernya.

Menikah. Menemani. Mencoba mencintai Prof Jeon selamanya. Orang bilang perbedaan umur dan sifat kami adalah malapetaka. Lantas bagaimana bisa aku melakukan itu semua? 

Kami tak pernah berpikir sejauh itu, tapi dia memang selalu mengancam akan mengerjaiku sampai tua. Dan seingatku, Prof Jeon bukanlah orang penyabar, apa lagi penyayang.

Lalu, aku merasa hidup Prof Jeon sangatlah misterius. Pakaian super mahalnya, barang-barang mewahnya, kendaraan berharga fantastisnya, sampai cara orang di lingkungannya menatap dan merespon perkataannya, semua terasa janggal.

Siapa Prof Jeon sebenarnya? Apa yang dia cari dari keluargaku?

( ⚠️ Jangan pernah tertipu oleh cover yang cerah dan deskripsi story yang manis❗️)
All Rights Reserved
Sign up to add My Little Kintsugi to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
THE SAUVAGE (21+) by Steft_Wang
1 part Ongoing Mature
THE HUNTER Aku mendedikasikan hidupku pada kekerasan. Sejak kecil, aku diperlakukan seperti anjing pemburu. Aku tumbuh secara liar dan buas. Dosa telah menyelimutiku, membuatku menjadi orang paling tidak suci. Aku bisa hidup tanpa wanita dan seks, tapi aku tidak bisa hidup tanpa melihat darah musuhku. Aku akan memburu seluruh keluarga Han dan anteknya. Setidaknya itu yang kulakukan, sampai aku menemukan target tidak terduga, Mr Han ternyata punya dua orang putri, bukan satu. Dari semua dosaku, dia adalah favoritku. Dia membuatku merasakan sesuatu yang aku pikir tidak bisa kurasakan, menginginkan apa yang tidak pernah kuinginkan. Membuat bimbang antara harus melindunginya atau menghancurkannya, mengulitinya atau menelanjanginya, menikamnya atau menidurinya, sebab aku ingin menikmati dia. Terdengar seperti orang 'sakit', bukan? I like how she treat me like a puppy, not knowing that I'm a maddog. I'll show her how dangerous this dog can be. I'll bite, rip, and tear her. I'll ruin her from head to toe. Shaking, begging, and crying. THE TARGET "Anjing itu ada di sana. Suatu hari anjing itu akan lepas dan mencari pertanggung-jawaban. Ketika itu tiba, pasti keluarga Han tidak bisa bertahan" adalah surat yang terselip bersama wasiat ayahku. Aku datang untuk mencari, tanpa mengetahui bahwa anjing itu berwujud pria dewasa, tinggi dan besar. Berdiri di dekatnya saja seolah bisa memakan kehadiranku. He is a hunter and I'm the last target, the big fish to catch. I cant run, because he always chase. Reputasinya jauh lebih gelap dari semua pakaiannya. Moralnya patut untuk dipertanyakan. Dia seorang lethal- senjata paling mematikan. Dia selalu berada di sekitarku sebab dia tau aku mewaspadainya. [EBOOK PROJECT]
You may also like
Slide 1 of 10
La Jefe;  MYG cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Devil is A Lie cover
[2] 𝐓𝐡𝐞 𝐈𝐠𝐧𝐨𝐦𝐢𝐧𝐢𝐨𝐮𝐬 : 𝐂𝐚𝐫𝐜𝐚𝐬𝐬 | ✓ cover
Roller Coaster ✔ cover
THE MISTER cover
The Castle [✓] cover
THE SAUVAGE (21+) cover
BABY CHANIE cover
Make It Right cover

La Jefe; MYG

22 parts Ongoing Mature

Tersedia dalam bentuk E-BOOK Mature Content 21+ [FANFICTION BTS BOOK 4] DISARANKAN FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU Semuanya bermula dihari ulang tahunku. Saat gemuruh guntur serta cercahan petir menghiasi malam yang kesepian. Darah membasahi bawah sepatuku. Di sana, lebih tepatnya saat bulan Purnama bersinar sembunyi-sembunyi dan gonggongan anjing liar terdengar mengerikan. Peluru panas menembus tepat di dalam kepala mereka. Membuat seluruh darah yang berada di dalam kepala berceceran keluar hingga membasahi kue tart bergambar Thomas. Lalu telingaku mendengar jeritan kencang. Ibuku menarikku kedalam pelukannya. Aku benci melihat Ibuku menangis, tapi aku lebih benci lagi Ayahku tiada. ©Unnietaa