Sebelumnya, ya sebelum aku mulai bercerita. Sebaiknya mungkin aku akan ucapkan selamat datang dan terima kasih karena sudah repot-repot membaca ceritaku. Aku tahu sebenarnya basa-basi seperti ini tidaklah perlu, kendati demikian aku tetap ingin melakukannya. Dulu, aku pernah berkunjung ke kota lain, sebut saja dengan kota "a", dan aku sempat menginap di sana selama beberapa hari. Terakhir kali waktu itu aku tanpa sengaja melihat seorang perempuan sedang menangis di tengah pemakaman. Kebetulan saja, karena untuk sampai di tempat penginapanku, yang kebetulan juga murah, aku harus melewatinya. Dan sekarang. setelah lama aku berkeliling dari kota ke kota, katakanlah seperti itu, aku menemukan kota ini. Kota yang tidak pernah mengenal kesedihan. Kota ini adalah kota yang penduduknya banyak mengambil profesi sebagai pemusik, penyair, dan penari. Aku begitu terkesan dengan kota ini, sampai-sampai tidak ingin pindah, dan mulai lupa tentang arti kesedihan itu sendiri. Karena seperti apa yang sudah aku katakan dari awal, tidak hanya di kota "a" aku menemukan kesedihan seperti itu, di kota-kota lain, baik itu kota "b" atau "z" sekalipun semua orang ketika datang di pemakaman pasti menangis. Anehnya hanya di kota ini saja yang tidak, dan hal itu benar-benar menarik perhatianku.All Rights Reserved
1 part