Point Out
  • Reads 269,471
  • Votes 29,902
  • Parts 36
  • Reads 269,471
  • Votes 29,902
  • Parts 36
Complete, First published Feb 20, 2021
"Kalo gue nggak salah inget, lo udah ada cewek kan pas pertama kali kita ketemu?"

"Baru putus kemaren, " Jelasnya tanpa ku minta 

"Wow. lancar banget ya ngomongnya." Lagi-lagi aku berdecak kagum mendengar ucapannya.

Dia benar-benar manusia langka yang tidak seharusnya untuk dilestarikan. Lelaki tanpa perasaan yang baru sehari yang lalu putus dengan pacarnya, dan dengan tidak tahu malunya ingin mendekatiku sehari setelahnya.

"Baru putus kemaren dan elo udah ada niatan deketin cewek lain, lo sehat Mas?" Tanyaku memastikan.

VERSI LENGKAP ADA DI APLIKASI KUBACA DAN ICANOVEL

#1 buaya (12/3/2021)
#1 panca (19/3/2021)
#2 chicklit (11/12/2021)
#1 gebetan (16/12/2021)
All Rights Reserved
Sign up to add Point Out to your library and receive updates
or
#2buaya
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Tingkat Tiga cover
Yestoday [END] cover
Once Upon A Time [21+] cover
Rent a Date [FIN] cover
Tanda Seru cover
Sir-ius? [Completed] cover
LIPUTAN [DAY6] cover
PODROSTKI CAFE [SELESAI] cover
Fauxbae'ing | TAMAT ✔ cover
TARAKA ✓ cover

Tingkat Tiga

48 parts Complete

"Kenapa ya mbak ada orang yang cakep banget gini di dunia?" jawabnya sembari menunjuk ke arahku. Mataku membulat. Bukan karena dia mengataiku sebagai perempuan yang cukup cantik, namun karena perubahan panggilan yang dia berikan padaku. "Mbak?" tanyaku memastikan. Alih-alih menggeleng atau mengelak, Rafka justru langsung mengangguk. "Iya. Mbak Caca." "Ngapain ikut panggil gue mbak?" "Biar lebih deket aja. Lo kan dipanggil mbak sama Keenan." "Ya dia kan adik gue." Balasku sengit. "Ya gue mau ikutan, Mbak. Kedengaran lebih gemes." Aku memutar bola mata jengah. "Gemes-gemes apaan. Lo mau jadi adik gue juga?" "Kalo jadi pasangan lo aja gimana?" "Kalo gitu jangan panggil mbak." Rafka menegakkan tubuhnya. "Lo serius?" "Soal apa?" "Lo mau jadi pacar gue." "Siapa yang bilang?" tanyaku berpura-pura bingung. "Tadi kak. Lo bilang gue jangan panggil lo 'mbak' kalo nggak mau dianggap jadi adik." "Artinya lo mau kan jadi pacar gue?" lanjutnya menuntut jawaban.