Hai, gue syahla, gue gadis yatim piatu, ibu pergi pas gue berumur 7 tahun, sedangkan ayah nyusul ibu pas gue 11 tahun, disaat itu... disaat detik terakhir ayah, dia menitipkan putri kecilnya ini ke sahabatnya, om dika, yup 9 tahun gue tinggal sama om dika, dia single parent, punya 1 anak laki laki yang superrrr ngeselinnn, sampai disaat om dika ulangtahun ke 44 tahun... kita merayakannya ber 3
"papah mau minta apa sama dipta?" tanya remaja berumur 23 itu.
"dipta.. mau papah bahagia kan?" jawab om dika
"jelas dong pah" dipta menyahut tegas
/om dika menghela nafas ; "papah mau jodohin kamu sama syahla" jawab om dika tegas.
seketika syahla kaget sampai membuat jantungnya berdetak lebih cepat.
"om dika gaperlu gitu ya.. " jawab syahla
"pah? gausah kek gitu kemauannya" kata dipta
"PAPAH MAU ITU!" dengan suara lantang om dika
seketika dipta berdiri mengambil kunci motornya dan pergi meninggalkan rumah, syahla yang melihatnya bingung harus melakukan apa.
"om jangan gitu" kata syahla
"maaf syahla, papa pengen kalian nikah" sahut om dika
"tapi... " sahut syahla yang gemeteran
dilain sisi, dipta
"ANJENG kenapa permintaan papah kayak gitu, GUA SUKANYA BUKAN SAMA SYAHLA" teriakan batin dipta.
syahla yang kebingungan setengah mati tidak tau harus melakukan apa, ia masuk kekamarnya dan melamun memikirkan hal yang barusan terjadi.
"gue gaenak banget sama dipta" gumam syahla
"tapi kalo gue nolak, gue gaenak sama om dika"
/syahla menghela nafas ; berbaring di tempat tidurnya ; ia menutup matanya dan berharap hal yang tadi tidak terjadi/
malam hari tiba, dipta tak kunjung pulang kerumah
"syahla teleponkan dipta" suruh om dika
"iya" jawab syahla singkat
/syahla menelepon dipta 3 kali dan tak ada jawaban sama sekali ; telepon ke 4 pun berdering/
"ada apa si? caper banget" kata dipta yang membalas telepon ke 4 tersebut
"papah nyuruh pulang" jawab syahla
setelah itu dipta mematikan telepon dan entah apa yang ia lakukan selanjutnya.. apakan pulang? atau?
Gagal nikah di hari pernikahan karena melihat tunangannya berciuman dengan pria lain, Yovie memutuskan terjun bebas dari gedung lima tingkat.
Mengetahui fakta bahwa ia memasuki raga protagonis yang akan mati mengenaskan, Yovie awalnya ingin menghindari alur novel. Tetapi, dewi Fortuna tidak mengizinkan dan terus membuatnya berurusan dengan para tokoh yang tidak dapat dihindarkan.
Bagaimana cara Yovie menghadapi alur yang semakin melenceng dan pemeran utama pria yang semakin terobsesi dengannya?
"Because i'm the protagonist."
•••
(18+)