Inggrid bukan pemeran utama dalam kehidupannya. Di rumah, Fiona - kakak Inggrid, jikalau di dalam drama, sinetron, ataupun film, Fiona ibaratkan pemeran protagonis, pemeran utama. Inggrid? Bukan, Inggrid bukan pemeran antagonis, bukan juga teman pemeran utama ataupun pemeran pendukung. Inggrid cuma pemeran figuran yang numpang lewat tanpa dialog. Kalau dalam sistem tata surya, Fiona ibaratkan matahari - pusat dari tata surya itu sendiri. Sewaktu di sekolah dulu, Inggrid juga hanya pemeran figuran yang memenuhi kuota murid di sekolahnya. Tapi Inggrid kan juga manusia biasa. Ingin merasakan kasih sayang, ingin merasakan perhatian, ingin merasakan cinta, ingin merasakan warna-warni di hidupnya. Tapi apa bisa? Seiring waktu Inggrid menyadari, bahwa harapannya hanya angan belaka. Semenjak itu, Inggrid hanya menjalani hidup mengikuti arus. Jika digambarkan dalam warna, warna kehidupannya hanya berada di area hitam dan abu-abu. Sedikit warna kuning jika berkaitan dengan makanan. "Gimana ya? Kalau diibaratkan warna nih, hidup gua itu warnanya hitam atau abu-abu. Apa itu pink? Sejenis makanan bukan?"