Kehidupan Nero memang biasa saja. Meski orang tuanya bergelimang harta, tetapi ayahnya tidak pernah memberikan sedikit pun apa yang ia punya untuk anaknya, kecuali Tara. Tara adalah adik Nero, kesayangan ayahnya. Ibunya selalu memberikan tawaran apa yang Nero inginkan secara diam-diam. Namun, Nero hanya meminta keperluan yang penting, tidak semua yang dia inginkan langsung disebut seperti adiknya.
Keseharain Nero hanya belajar, ia ingin menjadi orang sukses dengan kerja kerasnya sendiri. Ia ingin membuktikan kepada ayahnya, kalau anak yang selama ini tidak diberi nafkah, bisa hidup berkecukupan dan sukses. Semua itu bukan perkara mudah bagi Nero, ia jatuh bangun membangun benteng yang kokoh.
Saat sedang serius mengejar asa, tiba-tiba Nafa masuk begitu saja ke dalam hidupnya. Membuat Nero bingung memilihnya. Namun, dengan bantuan Nafa pula Nero bisa tahu orang tua kandungnya.
Ia marah kepada orang tua angkatnya, hingga ia mengambil kuliah di luar negeri dan melupakan semua peristiwa di Jakarta.
Argavanil atau kerap dipanggil Arga adalah sosok anak remaja nakal, dan hobby balapan motor. Dibalik kenakalannya, Arga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.
Hidup sendiri membuatnya hidup bebas tanpa kekangan atau aturan apapun.
Hingga suatu ketika kehidupan tenang Arga tergangu dengan datangnya keluarga kandungnya yang telah lama Arga tinggalkan dan lupakan.
"Pulang sekarang!"
"Gak ada orang asing yang berhak ngatur kehidupan gue!"
"Sayangnya kami bukan orang asing, kamu tidak lupakan, jika kami adalah keluarga kandungmu."
"Sialan!"