Kolam Air Ibu Dukuh
  • Reads 263
  • Votes 29
  • Parts 6
  • Reads 263
  • Votes 29
  • Parts 6
Complete, First published Feb 23, 2021
Mature
Di antara sembilan anggota Unit KKN di Dukuh S, Wuri terpilih membawakan lakon Adipati Arya Penangsang dalam kesenian tradisional Tari Soreng untuk pentas tujuh belasan. Sejak malam itu, Wuri selalu diganggu oleh penampakan api, bahkan sampai mimpinya. Saat malam tujuh belasan, dalam tidurnya yang berat, sosok api itu menyerahkan pusaka golok pada Wuri.
All Rights Reserved
Sign up to add Kolam Air Ibu Dukuh to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
CILEUNCANG (END) cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
IMPROMPTU PARENTS || LANORINE [END] cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
BALLERINA BERDARAH cover
SURAU [SUDAH TERBIT] cover
Stadiun Berdarah cover
TEROR ORGANISASI [Publish Ulang] cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
Jin Nasab (Warisan sang leluhur) cover

CILEUNCANG (END)

97 parts Complete

Sebuah cerita adaptasi yang pernah dituturkan langsung oleh Juru Kunci terakhir 7 Bangsa Gaib Tatar Sunda, menguak tabir antar dimensi yang kini hanya menjadi mitos belaka. Rangga, yang hanya pemuda biasa; terjebak dalam situasi pelik antara khazanah mitologi dan keyakinan religi yang dianutnya. Niatannya yang hanya sebatas ingin melindungi kekasih hatinya, Silvi, menyeretnya dalam konflik perseteruan yang kompleks antara kubu bangsa gaib Parewangan, Bunian, Wiati, Upari, dan Kamusa, dengan kubu bangsa gaib Ipri, Bancala, Danawa, dan Ririwa. Beberapa tokoh gaib yang ada di dalamnya juga, hingga kini masih mendiami beberapa wilayah yang dianggap sakral di Jawa Barat. Kisah yang dipastikan musykil oleh generasi sekarang ini menyuguhkan konflik bertentangan yang harus dilandasi pondasi religi yang kuat agar dapat berselaras dengan nilai-nilai kearifan samar yang ada pada dimensi mitologi. Terakhir, pencerita berucap, "Selamat datang di gerbang lintas dimensi; semoga keselamatan senantiasa menaungi penjelajahan kalian! Salam Guyub Rahayu Jembar Waluya, Rumingkang di Murbeng Alam..."