Aku hanya bisa menangis sesenggukan. Sakit... Sungguh sakit... Aku benar benar kotor sekarang. Aku tidak layak hidup. Mengapa aku masih bernafas Tuhan? Mengapa?! "Jaehee..." Suara itu... Suara pria yang paling ku benci. Pria yang sialnya kakak kandungku sendiri. "Jae-Jaehee maafin abang..." Sepertinya dia baru sadar apa yang dia lakukan. Dan apa katanya? Maaf? Tidak ada maaf bagimu bajingan! "Pergi." Satu kata yang kuucapkan itu mungkin tidak ia dengar. Sambil membenarkan selimut yang menutupi tubuh polosku aku berteriak, "Pergi!" "Jaehee maafin abang. Abang bener bener nggak sengaja..." "Sampai kapan pun gue nggak akan anggap lo abang! Lo bukan abang gue! Lo bajingan keparat, nggak punya hati!" "Semalam abang mabuk, abang nggak sadar..." "Lo bukan abang gue, NA JAEMIN!"