Story cover for Cinta Berteduh di Matamu [Revisi Besar-besaran] by TheRealAdwy
Cinta Berteduh di Matamu [Revisi Besar-besaran]
  • WpView
    Reads 1,309
  • WpVote
    Votes 328
  • WpPart
    Parts 26
  • WpView
    Reads 1,309
  • WpVote
    Votes 328
  • WpPart
    Parts 26
Ongoing, First published Feb 24, 2021
Tuhan, ketika setiap orang sibuk memamerkan kisah cintanya, maka aku bertanya apa itu cinta?

Ketika setiap orang sibuk membanggakan lelakinya, maka aku bertanya, bukankah semua lelaki itu sama?

Dear Allah, yang mana kuasamu tak tersirat dan kasih sayangmu yang tak tersurat, dengan segala kelemahan diri izinkan aku meminta untuk jauhkan aku dari cinta ... jauhkan aku dari lelaki.


Mulai menulis: 25 September 2020
Dipublikasikan: 24 Februari 2021
All Rights Reserved
Sign up to add Cinta Berteduh di Matamu [Revisi Besar-besaran] to your library and receive updates
or
#139sufi
Content Guidelines
You may also like
TEOLOGI CINTA by AliAspandi
30 parts Complete Mature
Memilih jodoh tak seperti melempar dadu. Aku sudah super hati-hati, ketika akan memutuskan Ghani menjadi suamiku. Tetapi Tuhan punya rencana lain. Ketika Ghani dalam keadaan tak berdaya, koma dan amnesia. Aku jadi berpikir ulang. Semakin tak tega untuk mencampakkan begitu saja. Aku tak tahu, apa ini cinta atau bukan. Yang jelas rasa itu hadir mengikat hatiku. Ghani bagiku saat ini tak lagi seperti pakaian. Jika tak cocok, aku mengganti yang lain.Bahkan, hari demi hari aku tak ingin jauh darinya. Aku tak ingin sewaktu-waktu jika ia dipanggil-Nya, aku luput dari sisinya. Terkadang aku tak mengerti banyak hal tentang diriku sendiri saat ini. Sejak Ghani bernasib naas, aku merasa berdosa besar dan sulit untuk memaafkan diriku atas niat burukku dulu pernah menuntutnya bercerai. Kini, justru sebaliknya, aku seperti telah jatuh cinta untuk kedua kalinya, tanpa syarat, sampai tertawan, hingga berserah tanpa bisa melawan. Aku mengizinkan hatiku mengalir bersama keterbatasannya, tanpa alasan jelas, bahkan cenderung absurd. Ada rasa kasihan dan iba yang luar biasa. Seperti gaya percintaan kakek nenek yang telah menua dan renta. Terkadang kuberpikir apakah hubungan suami istri seperti ini yang ideal? Tak mudah lekang oleh pancaroba. Dibanding yang didasari hitungan untung-rugi dengan mengatasnamakan cinta? Yang tak kumengerti sampai saat ini, mengapa aku semakin takut kehilangan Ghani? Sampai aku tak mampu lagi mengindetifikasi perasaanku ke Ghani, apakah aku mencintai atau mengasihani?
You may also like
Slide 1 of 10
TEOLOGI CINTA cover
Sunshine (Hoseok x you) cover
Need You cover
Allisa✓ [Selesai] cover
Dear Santri cover
SURGA UNTUK SARAH (SELESAI)√ cover
Kekasih Surgaku cover
My INCESTORY 🔞 (END) cover
Ketulusan cinta AYUNA  [TAMAT] belum Revisi cover
nyonya dhiafakhri || IDR cover

TEOLOGI CINTA

30 parts Complete Mature

Memilih jodoh tak seperti melempar dadu. Aku sudah super hati-hati, ketika akan memutuskan Ghani menjadi suamiku. Tetapi Tuhan punya rencana lain. Ketika Ghani dalam keadaan tak berdaya, koma dan amnesia. Aku jadi berpikir ulang. Semakin tak tega untuk mencampakkan begitu saja. Aku tak tahu, apa ini cinta atau bukan. Yang jelas rasa itu hadir mengikat hatiku. Ghani bagiku saat ini tak lagi seperti pakaian. Jika tak cocok, aku mengganti yang lain.Bahkan, hari demi hari aku tak ingin jauh darinya. Aku tak ingin sewaktu-waktu jika ia dipanggil-Nya, aku luput dari sisinya. Terkadang aku tak mengerti banyak hal tentang diriku sendiri saat ini. Sejak Ghani bernasib naas, aku merasa berdosa besar dan sulit untuk memaafkan diriku atas niat burukku dulu pernah menuntutnya bercerai. Kini, justru sebaliknya, aku seperti telah jatuh cinta untuk kedua kalinya, tanpa syarat, sampai tertawan, hingga berserah tanpa bisa melawan. Aku mengizinkan hatiku mengalir bersama keterbatasannya, tanpa alasan jelas, bahkan cenderung absurd. Ada rasa kasihan dan iba yang luar biasa. Seperti gaya percintaan kakek nenek yang telah menua dan renta. Terkadang kuberpikir apakah hubungan suami istri seperti ini yang ideal? Tak mudah lekang oleh pancaroba. Dibanding yang didasari hitungan untung-rugi dengan mengatasnamakan cinta? Yang tak kumengerti sampai saat ini, mengapa aku semakin takut kehilangan Ghani? Sampai aku tak mampu lagi mengindetifikasi perasaanku ke Ghani, apakah aku mencintai atau mengasihani?