Panca dan Pembongkar Makam
  • Reads 5,882
  • Votes 1,603
  • Parts 76
  • Reads 5,882
  • Votes 1,603
  • Parts 76
Complete, First published Feb 24, 2021
Orang-orang sudah berkumpul dalam waktu singkat. Mereka penasaran dengan apa yang akan dikatakan si pembawa berita.

"Ki Lurah ... makam ... makam ...."

"Makam apa?"

"Makam ...almarhum ... Raden ... Wiguna ...."

"Ada apa dengan makam ayahku?"

"Heehhhh ...." Si pembawa berita malah menarik nafas panjang.

Orang lain menunggu kalimat selanjutnya. Mata si pembawa berita melirik ke orang-orang yang berkumpul dan bertambah banyak. Mereka pun balik menatap.

"Makam almarhum Raden ... Wiguna ... ada yang membongkar ...."

---------------------------------------------

Panca kaget ketika mendapati makam kakeknya,  Raden Wiguna sudah dibongkar oleh orang yang tak dikenal. Semua anggota keluarga marah. Mereka bermaksud mencari pembongkar makam itu, tapi tidak tahu harus mencari ke mana.

Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Silakan membaca, memberi bintang dan berkomentar ya ...

---------------------------------------------

Sebuah cerita dengan latar Batavia dan sekitarnya di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 pada masa kolonial Hindia Belanda. Ini bukan cerita silat meskipun berlatar masa lalu. 

Silakan Anda membayangkan bagaimana situasi dan kondisi masa itu.  Masa dimana bangsa Eropa masih mendominasi bangsa pribumi.

Ilustrasi dan sampul: MY. Ansori
All Rights Reserved
Sign up to add Panca dan Pembongkar Makam to your library and receive updates
or
#89penjajahan
Content Guidelines
You may also like
Panca dan Dendam Sophia by MYAnsori
66 parts Complete
Pemenang Wattys 2022 kategori Wild Card --------------------------------- Tanpa banyak bicara lagi, sarapan pun berlangsung. Sebagaimana sarapan bersama di pagi hari, para gadis menyantap roti dan sup di sebuah mangkok yang disediakan oleh koki khusus. Ada seorang pria berjas hitam yang berdiri di sudut ruangan begitu tajam menatap orang-orang yang menyiapkan sarapan. Dia terlihat angkuh karena mengangkat dagunya serta menurunkan bibirnya seraya tanpa banyak berkata. Dia pasti penanggung jawab kegiatan sarapan pagi ini, pikir Sophia. Sophia menatap Tuan Gubernur sambil tersenyum. Dia merasa geli melihat sup remahan roti menyangkut di kumis pirang yang menjuntai hingga hampir menyentuh dagu. Tapi, rasa geli itu berubah ketika gadis itu melihat sesuatu yang tidak biasa. Sesuatu yang tidak lumrah ada di atas meja makan. "Aghhhh!" gadis itu menjerit. ------------------------------- Sophia menjadi anak gadis yang tumbuh di Panti Asuhan. Menurutnya, panti asuhan menjadi tempat "mengerikan" bagi seorang anak berumur 10 tahun. Sophia merasa jika lara yang diterimanya selama ini karena ulah para pejabat di Batavia. Untuk itu, dia ingin membalaskan dendamnya. Gadis itu mendapatkan petunjuk untuk balas dendam dari sebuah buku. Sophia mendapatkan buku itu dari seseorang yang sengaja menulis dan mencetaknya khusus untuk anak itu. Bukan kebetulan, Panca mengenal gadis itu. Lalu, dia berusaha mencari alasan kenapa Sophia membalas dendam? Siapakah orang yang ada di balik gadis kecil itu? Apakah dia bertindak sendirian? --------------------- Selamat membaca #SerialPanca selanjutnya. Masih berlatar masa Hindia Belanda akhir abad 19. Tidak bermaksud menyajikan cerita aksi atau silat. Adapun adegan aksi yang ada di dalamnya dimaksudkan untuk memperindah cerita. Terima kasih sudah berkomentar dan memberi tanda bintang. Semoga terhibur ....
You may also like
Slide 1 of 10
Random chat with boel & bofu [On Going] cover
Panca dan Prahara Rumah Jagal cover
THE CHOSEN (TAMAT) cover
THE GARNAWANGSA [END] cover
CEO Versus Dokter (Republish)  cover
Pembalasanku (Harem BL) cover
[End] Magical Days cover
Panca dan Dendam Sophia cover
Bad Fate (ABO) cover
bertaut. [tercekal sementara] cover

Random chat with boel & bofu [On Going]

24 parts Ongoing

Hanya chat random kamu bersama boel bofu and my oc 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠⚠ ✩ BoBoiBoy milik monsta saya hanya meminjam karakternya ✩ All my oc © Starlight_Twilight ✩ Semua gambar saya ambil dari Pinterest ✩ Kasih ib jika terinspirasi dari book ini ✩ Just a joke, jangan dianggap serius