Kisah ini bukan seperti kisah badboy bertemu good griil ,god boy dan ice gril.Kisah ini berawal dari seorang gadis berinisial N bertemu dengan laki-laki yang membuat dia kehilangan cinta pertama dan kebahagiaan dihidupnya,namun naas saat masa putih abu-abu ia harus terlibat janji dan suatu masalah dengan laki-laki yang arogan,pemarah,berkepribadian ganda,dan terkena depresi.
"Intinya...selama 4 tahun sampai saat ini!gua berjuang sendiri!dan kebodohan terbesar dihidup gua...."Gadis itu mengatakan dengan suara lantang,nafasnya memburu dengan tidak teratur
"Stop Nay,Stop!!gua nggak mau dengerin hal itu lagi,please."
Nayla menghela nafas,matanya merah dan hatinya berkecamuk.Ia berusaha melanjutkan perkataan yang baru saja ia lontarkan terhadap laki-laki itu."Kebodohan terbesar dihidup gua...,gua jatuh hati ke orang yang menjadi penyebab kematian ayah!! lo jahat nat,jahat!gua benci sama lo!"
"Gua tahu nay,please maafin gua!,itu kesalahan papa gua.Tapi karena masalah itu gua yang nanggung sendiri,lihat nay!lihat!! gua sekarang depresi punya kepribadian ganda,obat apapun dan berbagai dokter nggak bisa nenangin dan membuat sembuh nay!cuma lo yang bisa nenangin dan sembuhin penyakit gua.Udah cukup gua kehilangan papa dan mama,nathan nggak mau kehilangan orang yang paling nathan sayangi dan cintai."
"Nathan nggak mau kehilangan nayla,harapan hidup dan kekuatan gua hanya ada di nayla." ucap nathan dengan suara keras,matanya sembab dan diujung pelupuknya nampak embun yang berjatuhan.Tubuhnya yang jangkung sangat bergemetar ia memeluk tubuh nayla,sorot matanya perlahan-lahan meredup hanya deru nafas yang terdengar diruangan itu
PLAK!!!
Suara tamparan keras yang menghantam pipi seorang gadis yang tengah meringkuk di atas dinginnya lantai toilet.
Gadis itu tak melawan, dia hanya diam sambil menatap nanar pada lantai, dia Naya Rivera.
"ANJ**G! gak guna lo!" maki seorang siswi itu, sambil sesekali menendang tubuh gadis malang itu.
"Maaf." ucap Naya itu dengan nada bergetar, hanya kata itu yang bisa dia ucapkan di balik rasa takutnya.
Cih!
Bukannya merasa kasihan, siswi itu malah semakin membabi buta dengan menarik keras rambut Naya, lalu mencengkram kuat-kuat rahang Naya.
"Apa? maaf lo bilang?! Kata maap lo gak cukup buat nilai tugas gue jadi 100 tolol! Dasar anak pelac*r!"
keras dan tidak tahu rasa terima kasih, itulah Rossalia Maharani. Menjadikan Naya sebagai budak untuk mengerjakan semua tugasnya.
Naya memang terkenal akan sifat lugu serta kepintarannya, dan Rossa berpikir bahwa mengapa dia tidak memanfaatkan itu semua bukan?
Tuntutan akan keluarga Rossa, yang menekan anaknya untuk menjadi yang paling utama dalam hal apapun, apalagi masalah prestasi di sekolahnya.
Bagi Naya, sekolah ataupun rumah itu sama saja, iya sama saja tempat yang menyakitkan. Disaat orang lain merasakan rumah menjadi tempat ternyaman, namun itu tidak berlaku bagi Naya.
Tamparan bahkan pukulan sudah menjadi bagian yang Naya dapatkan setiap harinya. Tak ada yang menyayanginya, tak ada yang mampu mengerti keadaannya, tak ada seorangpun.
Ibu nya? Tidak, dia sama saja seperti orang lainnya. Teman? itu apa lagi, Naya sama sekali tidak mempunyai teman. "Mana ada orang yang mau berteman dengan orang udik seperti saya" pikiran itu yang selalu tertancap keras di pikirannya.
Apakah Naya mampu melawan setiap kesedihan nya?
Akankah Naya merasakan kebahagiaan seperti yang orang lain rasakan?