𝐿𝒾𝓀𝒶 𝐿𝒾𝓀𝓊 𝐿𝒶𝓀𝒾-𝐿𝒶𝓀𝒾 𝒯𝒶𝓀 𝐿𝒶𝓀𝓊 𝐿𝒶𝓀𝓊
  • Reads 193
  • Votes 30
  • Parts 3
  • Reads 193
  • Votes 30
  • Parts 3
Ongoing, First published Feb 25, 2021
TaeTee sudah bersahabat sejak mereka aktif mengotori popok dengan sukacita, suka-suka mereka mau melakukan apa bersama dengan para sahabatnya yang lain. Susah senang ditanggung sendiri, enak aja kalau ditanggung barengan! 

Tapi satu hal sih yang bikin mereka itu kesel, sahabatan dari belum sunatan, sekolah barengan, sekelas bareng eh sekarang ngejomblo dari jaman zigot juga barengan!

"Mak, dua bujang ini mau ngerasain punya pacar!!! Apa harus kita ikutan cari jodoh, beli satu gratis satu biar adil?!"

"Mata kao! Terima nasib aja lah kalau ZFZ!

"Apaan ZFZ, cuk?"

"Zomblo From Zigot, Taeeek..!!"

"NAJISSS KAO, LEMON!!!!"
All Rights Reserved
Sign up to add 𝐿𝒾𝓀𝒶 𝐿𝒾𝓀𝓊 𝐿𝒶𝓀𝒾-𝐿𝒶𝓀𝒾 𝒯𝒶𝓀 𝐿𝒶𝓀𝓊 𝐿𝒶𝓀𝓊 to your library and receive updates
or
#32taedarvid
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [PO] cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Selena (Wanita Panggilan) cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.