Angel Crystal Electric, awalnya adalah pemuda biasa, yang bersama dengan sang kakak, Andrew Wind, bersekolah di sekolah bergengsi di seluruh Eastern Sky, Auxilia.
Setelah 12 tahun belajar dan mempelajari banyak hal, ia dan kakaknya pulang ke rumah dan menjalankan misi.
Nexus Rigel adalah rumah bagi para pendosa yang meminta untuk disiksa jiwanya, itu juga merupakan rumah baginya, hidup dengan seorang kakak dan dua bibinya yang merupakan Dewi Eastern Sky, Shiny dan Shin Zui.
Namun sebuah misi yang ia jalankan bersama sang kakak, membuat nyawa sang kakak direngut darinya dan itu membuatnya frustasi, namun ia berhasil menjadi seorang Dewa Maut terbesar di Nexus Rigel, banyak tantangan yang harus ia hadapi, biarpun ia masih sangat depresi karena kehilangan sosok kakak.
Hingga sebuah misi besar membawanya kembali bereinkarnasi, menjadi manusia dan bertemu dengan orang-orang baru.
Bersamaan dengan itu masa lalunya yang kelam kembali muncul perlahan ke permukaan, dan membuatnya hampir jatuh ke dalam ingatan kelam yang akan membuatnya hancur.
Bagaimana reaksi Angel saat dirinya dipertemukan kembali dengan masa lalunya?
Akankah ia berhasil menyelesaikan misinya?
Masih baru mohon bantuannya ya! 😄
Susan memilih Pulau Sambu Ujung sebagai tempat risetnya. Karena menurut dia pulau itu pasti memiliki banyak tanaman unik dan eksotis seperti gugusan pulau yang lain. Yonas mengantarkannya dengan perahu sampai ke bibir pantai.
"Kaka betul mau saya jemput dua minggu lagi? Kaka sudah mantap di sini sendiri?" Tanya Yonas.
"Iya, jemput saya 14 hari lagi. Ini alamat saya dan nomor telpon orang tua saya untuk kamu hubungi kalau saya tidak muncul waktu kamu jemput besok." Kata Susan.
"Oke, kakak. Hati-hati eee... Saya jemput 14 hari lagi." Kata Yonas sambil menurunkan dua tas milik Susan ke atas pasir putih yang hangat.
Susan melambaikan tangan saat perahu menjauh. Dia sudah tidak sabar untuk melakukan penelitian tanaman langka di hutan mungil di dalam Pulau Sambu Ujung.
Benar saja saat di bibir pantai ketika sedang menyusur pasir putih, mata Susan tertuju pada sekuntum bunga yang sangat unik dengan aroma menyengat.
Bunga itu berwarna merah dengan tepian ungu dan berbentuk serupa setengah bagian jam pasir. Setelah diperhatikan bunga itu ternyata persis payudra perempuan pangkalnya dengan pentilnya karena di ujung tampak bakal buah yang bulat sperti pentil susu.
Bunga itu berukuran cukup besar. Susan lalu melepas kemejanya selanjutnya dia membuka behanya. Perempuan itu penasaran untuk mencoba membandingkan ukuran bunga dengan teteknya.
Susan kemudian bersimpuh di atas pasir tepat di atas kelopak bunga itu. Dia memasukkan tetek kanannya ke dalam kelopak bunga yang sedang mekar dengan indahnya.
Susan mengabaikan aroma wangi menyengat yang aneh yang keluar dari dalam bunga yang mekar dengan indah. Teteknya sekarang sepenuhnya masuk ke dalam kelopak bunga.
Anehnya tepian bunga yang berwarna ungu itu lansung menempel di kulit dadanya. Susan kaget ketika pentilnya seperti ditarik oleh mulut yang bergigi halus dan kelopak bunga itu memijat teteknya. Susan memperhatikan kelopak itu menekan-nekan teteknya dan sesuatu menyedot pentilnya.