Hubunganku dan Daniel bagaikan rollercoaster, kadang baik, kadang buruk, kadang ingin memaki, kadang juga ingin memuji, kadang benci ehh malah jatuh hati. Aku dan Daniel di pertemukan di sekolah SMA yang sama, pertemuan kami sejak awal sudah didasari atas rasa benci, saling ingin paling menguasai dan paling ingin di depan. Namun, siapa sangka kami akan menjadi sepasang sepatu yang berjalan bersama namun selalu terpisah di rak yang berbeda. Kami sadar bahwa kita saling memiliki rasa tapi tidak dengan cinta, melainkan dengan luka. Lantas apa kalian ingin melihat bagaimana kami saling melukai?