"Berhenti.!" Teriak Nadine sembari menarik paksa tubuh Tsania dari dalam dekapan Angelo.
Gerak dansa itu pun terpaksa berhenti, Angelo segera menatap Nadine dengan tatapan membunuh.
"Ada apa? Berani-berani nya kau mengacaukan acara dansa malam ini.!" Ketus Angelo nyalang.
"Harusnya aku yang kau ajak berdansa, Angelo.!" Protes Nadine.
"Aku bebas memilih pasangan dansa ku!" Sambar Angelo masih dengan begitu nyalang.
"Aku ini tunangan mu! Tak bisakah kau hargai aku sedikit saja?" Ucap Nadine kini dengan suara yang mulai terdengar sumbang dalam bentaknya.
Angelo nampak tersenyum, mengangkat satu sudut bibrinya.
"Menghargai kata mu?" Ucap Angelo tak suka, menatap Nadine dengan sorot mata menghina.
Pada detik selanjutnya, pemuda tampan itu nampak menarik lembut tubuh Tsania untuk menghadap kearahnya dan segera mencium kening Tsania.
Nadine, nampak terbelalak dengan binar pedih melihat apa yang saat ini tunangannya itu perbuat di depan orang banyak.
Selepas itu, Angelo segera kembali menatap kearah Nadine sembari menyunggingkan senyum mengejek.
Tubuh Nadine, nampak melemas seketika. Kedua kakinya, seolah tak kuat lagi untuk berdiri.
Tubuh ideal gadis cantik itu pun, terhuyung lemas.
Namun, belum sempat menyentuh lantai. Kedua lengan Nadine sudah ditahan terlebih dahulu oleh seseorang dari arah belakang.
"Nadine, mari kita pulang. Laki-laki semacam dia, tidak pantas menjadi tunangan mu." Ucap Mhike, dengan tatapan tajamnya pada Angelo malam ini.
-o-o-o-
Nadine, seorang gadis yang selalu di perlakukan layaknya seorang putri, dijodohkan dengan Angelo, seorang pemuda, putra pewaris tunggal dari perusahaan ternama.
Demi membangun relasi bisnis keluarganya, Nadine harus memperjuangkan perjodohan tersebut, dikala Angelo menolaknya mati-matian.
Saat itu, Nadine sudah jatuh hati pada Angelo. Namun, Angelo tak pernah peduli.
Saat Nadine memilih menyerah, Angelo sudah berbalik mencintai Nadine.
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.