Kenapa aku selalu menjadi kandidat untuk dipilih, bukan menjadi yang memilih cinta dalam lintasan takdirku? atau mungkin cinta itu tidak berada pada lintasan yang tepat? - Alina Cenora Alina merupakan seorang wanita biasa berumur 25 tahun. Di masa kecil, ia dihadapkan pada kenyataan mengenai perceraian orangtuanya. Ia ingin sekali ikut bersama ayahnya, namun sayangnya kakak lelakinya lah yang dipilih ayahnya untuk meninggalkan rumah mungil yang penuh kenangan manis Alina tentang keluarga. Tak usai disana kekecewaan Alina, sang ibu pun memutuskan untuk menikah lagi bahkan dengan atau tanpa restu Alina. Bahkan dalam urusan cintapun karena ia menjadi tokoh figuran yang mengisi halaman pertama namun tak ada di halaman berikutnya. Hari ini ia mengumpulkan puing-puing hatinya yang berserakan untuk menghadiri undangan pernikahan laki-laki yang ia cintai 10 tahun belakangan, kini bersanding bersama wanita lain. Di hari pernikahan berlangsung, Alina melihat senyum itu, senyum yang selalu membuat jantungnya berdebar, bersemangat, dan berharap lelaki itu akan menjadi miliknya. Di tepi jendela kamarnya, langit malam seakan menemaninya dalam membasahi bumi. Bahkan sinar rembulan yang merupakan bagian dari namanya memeluknya sampai tak ada gelap di sisinya. Ketika tersadar Alina tengah dikelilingi orang-orang berpakaian aneh, dan berada ditempat seperti negeri dongeng. " ini bukan mimpi" Alina memegang pipinya yang memerah akankah takdir Alina berubah di dunia yang baru? atau bernasib sama dengan dunia sebelumnya?