Story cover for Senja Dan Langitnya by syakiraalkaya32
Senja Dan Langitnya
  • WpView
    Reads 8
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 8
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Mar 01, 2021
"Nay tetep jadi Senja-nya Adip ya"
-Pradipta Baskara.

Sebuah cinta klasik dari 2 anak manusia bernama Anaya Nafeesa Dan Pradipta Baskara.

Pertemuan tidak sengaja di toko buku membawa mereka ke dalam sebuah romansa cinta yang membuat mereka merasakan kehidupannya bagai menaiki permainan rollercoaster.

"Adip kenapa aku bukan pelangi aja si, kenapa harus senja?"

"Nay pelangi cuma datang sesaat, berbeda dengan senja, senja selalu menampakkan keindahannya setiap kali matahari mulai meninggalkan langitnya, senja selalu datang menemani langitnya setiap hari tanpa pernah menghilang"
All Rights Reserved
Sign up to add Senja Dan Langitnya to your library and receive updates
or
#33dipta
Content Guidelines
You may also like
Felicity [On Going] by ayudiantta
12 parts Complete
BRAKK... "Aww..". Ringisnya. Naya yang belum sepenuhnya sadar berada di atas tubuh orang itu, hanya bisa meringis menahan sakit di dahinya karena terbentur dengan hidung orang yang di tindihnya itu. "Aduh, sakit banget dahi gue, lecet nih kayaknya". Adunya sembari mengusap keningnya yang memerah. "Tapi, kok gue jatuhnya nggak sakit ya". Setelah merasa jika dirinya menabrak seseorang tadi, refleks Naya membuka matanya dan pandangannya langsung bertubrukan dengan mata orang di bawanya, yang 'sialnya malah menatapnya nya dengan tatapan intens dan bibir yang menyunggingkan senyum tipis. Buru buru Naya bangkit dari atas tubuhnya, dan membatu sosok itu berdiri dari jatuhnya. "So-sorry El, g-gue nggak sengaja". Naya meruntuki dirinya yang ceroboh sampai sampai menabrak orang begini. _____________________ "Hm, liat gue". Ujar El dengan tatapan masih tertuju pada Naya. "Ha?". Naya mendongak menatap El, wajah tampannya seakan menghipnotis Naya saat ini. "Lo, cewek waktu itu kan?". Tunjuknya ke arah Naya dengan senyum yang masih tercetak di wajahnya. "I-iya". Ah mengapa Naya merasa dirinya gugup sekarang. El maju mendekatinya yang mengakibatkan Naya refleks memundurkan langkahnya. Mata El seakan menghipnotis Naya, sehingga Naya tidak dapat mengalihkan tatapannya dari mata tajam milik El. "Lo, ng-ngapain". Panik Naya saat tubuhnya terbentur dinding, dan tangan kekar El mengunci tubuhnya. "What it's your name', girl"?. Tanyanya dengan suara serak , yang sialnya' malah membuat jantung Naya kejang kejang. ______________________ _Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, dan kejadian. Itu semua hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan_ 💯 karangan sendiri!! _____________________ all picture inside © Pinterest
SELANG (Senja dan Langit) [TAMAT] by author_project
32 parts Complete
"Kamu adalah Senja dan aku adalah Langit. Senja tak akan kehilangan langitnya, namun bisa saja langit kehilangan senjanya. Sama seperti kamu yang tidak akan pernah kehilangan aku, tapi bisa saja aku kehilangan kamu." -Arena Cassandra Aditama "Mungkin Senja akan hilang dari langitnya, tapi dia tak akan benar-benar pergi dan tak kembali. Dia tau caranya untuk kembali kepada langitnya dan menemaninya di ufuk barat." -Geofarma Albara Kisah sang Senja dan Langit tak akan selalu bersih seperti langit tanpa awan. Mungkin bukan krikil namun hanya awan halus yang menyelimuti Senja. Sama seperti kisah sepasang anak manusia berikut ini. *** Anna, sapaan akrab Arena Cassandra anak PMR yang entah bagaimana ceritanya bisa menjadi Vokalis Band di sekolahnya. Hingga bertemu dengan sang Gitaris populer di sekolahnya. Bagaimana jadinya jika si cuek Senja berubah menjadi manis kepada Langitnya? *** Dilain sisi lain, Anna si gadis manis, yang takan pernah dikira sesih dalam hatinya, nyatanya dia adalah orang yang menyimpan masalahnya sendiri. Ayah tirinya yang belum bisa menerimanya sebagai anak dari istrinya, dan selalu mengabaikannya, membuat Anna berasumsi bahwa ayah tirinya membenci dirinya. Dan rasa sayang dari ibunya yang mulai terbagi setelah kelahiran adiknya, membuatnya merasa sedih dan tertekan. Bagaimana kisah sang Langit selanjutnya? Bagaimana kisah sang Langit bertahan saat awan gelap menyelimutinya? A story by: Halcyon
JAM 3 SORE by KOKOTA_
54 parts Ongoing
JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE SETELAH MEMBACA‼️ 🌥️🌥️🌥️ Jam tiga sore. Hujan turun pelan-pelan. Langit kelabu, suara kelas yang riuh, dan satu orang yang selalu duduk di belakangnya. Berisik, nyeleneh, dan nyebelin. Tapi entah kenapa Naya tak pernah terganggu sedikit pun. Naya tidak tahu kapan tepatnya Aksa mulai masuk ke pikirannya. Mungkin sejak kertas origami berbentuk kodok itu muncul atau tulisan miring Aksa yang berkata "Ini nggak bisa menggonggong, tapi bisa lompat ke hatimu." Awalnya dia mengira Aksa hanya cowok absurd yang suka gambar bebek pakai helm di dinding toilet sekolah. Tapi lama-lama... langkah kakinya jadi yang paling ia kenali. Diam-diam jadi yang paling ia tunggu. Mereka bukan kisah cinta yang gegap gempita. Tidak ada janji manis. Tidak ada gombal yang bikin meleleh, hanya obrolan aneh yang bisa membuat rindu terus bertahan. Membuat perasaan tumbuh seperti hujan-pelan, tapi pasti meresap. Kisah mereka cuma tentang momen-momen kecil yang ternyata besar. Tentang sosok yang nggak sempurna, tapi justru bikin dunia seseorang terasa lebih hidup. Tentang pertemuan yang tak disengaja, kenangan yang tak bisa hilang, dan jarak yang kadang hadir bukan karena ruang, tapi karena waktu dan keberanian yang tertunda. *********** Selamat menelusuri jejak rasa yang tak pernah benar-benar pergi. Selamat membaca-semoga kamu temukan dirimu di sela-sela kisah ini. Jangan lupa tinggalkan jejakmu-vote, komen, dan bagikan kisah ini agar rindu tak hanya menjadi milik kita ❤️ NOTE : DILARANG PLAGIAT‼️
You may also like
Slide 1 of 9
Cerita di Balik Senja cover
Felicity [On Going] cover
Sayang cover
SELANG (Senja dan Langit) [TAMAT] cover
Never Be The Same cover
Satu Hati, Dua Generasi cover
Senja dan Jingga  cover
Hues of You cover
JAM 3 SORE cover

Cerita di Balik Senja

10 parts Ongoing

"Senjanya bagus banget," suara gadis kecil yang sedang berdiri menatap langit yang berwarna oranye dengan angin yang menyapu pelan wajahnya. "Ayah... Ayah lihat! Langit nya bagus banget," Jawab gadis kecil itu dengan senyum bak bulan sabit pada wajahnya. Laki-laki berbadan tegap dengan struktur wajah yang tidak jauh dengan gadis kecil di hadapannya, kini berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan gadis itu. Lebih tepatnya, mereka adalah sosok ayah dan seorang anak. "Senja, Senja tahu, kenapa ayah memberi nama Senja, itu 'Senja'?" mendengar pertanyaan yang tidak bisa di jangkau oleh pikiran anak kecil yang bernama senja itu, ia hanya menggeleng. Lalu, ia bertanya " memangnya kenapa ayah?" Tanya Senja pada sang Ayah. "Karena Senja itu indah, dia juga ikhlas, dan dia selalu mengingatkan ayah pada almarhum ibu kamu, Senja." Senja mengerutkan alisnya, ia bingung dengan apa yang ayahnya ucapkan. "Senja masih nggak tahu maksud ayah." "Nggak papa sayang, saat ini Senja memang belum mengerti. Tapi nanti, Ayah yakin kamu pasti mengerti maksud ayah. Oke Langit Senja?" "Oke ayah!" Senja memeluk Ayah nya dengan erar tanpa sekat sedikitpun.