Tidak ada yang tahu mengenai takdir atau barangkali sekedar apa yang akan yang akan terjadi esok hari ketika pagi menyingsing dan mata baru saja tersingkap. Tetapi satu hal yang Minara tahu, bahwa dia tak pernah menyesal akan pilihannya. Sementara dalam hidup Kaivan adalah tentang ambisi. Mencintai seseorang dengan penuh keyakinan bahwa dia pasti akan bisa memilikinya. "Kau milikku dan selamanya akan tetap begitu. Jika aku tak mampu memilikimu, maka takkan ada yang bisa memilikimu." "Aku akan membunuhnya!" Lantas, bagaimana usaha Kaivan agar cintanya terbalaskan? Akankah keyakinan yang ada pada dirinya akan terwujud? Bagaimana dengan Minara sendiri? Apa ia akan bertahan pada pendiriannya jika ia tak akan pernah menyesal akan pilihannya?