Story cover for A Story About : 'Disy Marsyila' by queencalou
A Story About : 'Disy Marsyila'
  • WpView
    Reads 180
  • WpVote
    Votes 50
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 180
  • WpVote
    Votes 50
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Mar 02, 2021
Follow akun aku yaa. Jangan jadi sider oke? Caca gasuka😭





Bagaimana rasanya jika orang yang paling kalian sayangi itu malah membenci kalian?. 

Bagaimana rasanya jika semua orang menjauhimu karena masa lalumu?.

Dan bagaimana jika kalian ada di posisi Disy Marsyila Mardiq?. Gadis cantik yang mempunyai sifat baik hati, akan tetapi dibenci oleh orang tuanya sendiri. Meskipun itu bukan salahnya tetapi mengapa selalu Disy yang disalahkan?.

"K-kenapa harus Disy terus yang kalian salahin? apa harus Disy pergi aja dari dunia yang kejam ini? Disy lelah."





Selamat Membacaaa❤👹

Jangan jadi siders yaaa^^
All Rights Reserved
Sign up to add A Story About : 'Disy Marsyila' to your library and receive updates
or
#19malang
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Memories in Moon cover
TITIK LUKA  cover
BBS: MEANING HAPPY|END|. cover
CAHAYA DI BALIK LUKA [END] cover
NADIRAEFAL cover
Valcano cover
Sederet Luka Untuk Indira (Sudah Terbit) cover
Hopeless [REPOST] cover
Hidden cover

Memories in Moon

13 parts Complete

Gadis ini menundukkan kepala membiarkan kucuran air membelai surainya. Hujan terus menggiringku untuk bermimpi, takala ia terus menyusuri tubuhku dari rambut, hingga ujung kaki. Aku hanya diam, air ini sedikit membuat ku tenang. Aku takut, aku gelisah. Aku ingin berteriak memaki keadaan. Memaki diriku. Hujan, akan kah dirimu marah jika ku maki dengan isak ku? Akankah dirimu menerima rasa takut ku? Trauma ku? Semua kegelisahan ku? Rasa tidak percaya ku akan diri ku sendiri? Adakah yang bisa menerimaku? Bulan, jika kau jadi aku, akankah tetap setegar dirimu? Apakah hujan adalah wujud kekecewaan mu pada diri sendiri? Apakah awan yang menutupi mu adalah caramu untuk menghilang? Akankah menghilang adalah wujud lelah mu? Bersembunyi dibalik awan, apakah itu bentuk ketakutan mu seperti aku takut menghadapi kenyataan? Boleh aku jadi dirimu? Jarang di lihat mata, di nanti sebelum purnama namun di sukai saat sempurna. Bulan, pernah kah kau takut akan cacian manusia yang begitu kejam? Bahkan, bintang yang dapat kau gapai bisa saja mencela mu. Rambu dari mereka selalu menusuk nurani. Hilang akal ku, hilang kepercayaan ku. Masih normalkah jika ku bilang ingin menghilang? Masih terimakah kau jika ku bilang mereka harus lenyap?