Rumah
  • Reads 185
  • Votes 35
  • Parts 6
  • Reads 185
  • Votes 35
  • Parts 6
Ongoing, First published Mar 03, 2021
Jendral namanya. Menjadi kuat bukan slogannya. Jendral hanya laki-laki biasa penikmat kopi susu, rokok dan bahu Jalan Dago di penghujung malam sampai bertemu dengan pagi.

Jendral selalu merasa tak ada tempat untuknya bisa pulang. Jendral selalu berangan-angan untuk pindah ke bulan.

Kata Jendral, "Bumi udah terlalu sesak Mang, sampai saya selalu bingung, di tempat sebesar ini, kenapa gak ada satupun yang siap untuk saya jadikan tempat pulang?"

Jendral adalah laki-laki paling tenang yang selalu mencari kesibukan. Jendral sangat mahir perihal menyembunyikan luka. Dan Jendral adalah laki-laki yang diam-diam selalu terisak merindukan kata: rumah.







©anaknyabulan
All Rights Reserved
Sign up to add Rumah to your library and receive updates
or
#443collegelife
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
brother ; drarry cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife [PO] cover
Duke's Grip cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.