Apa Emeli harus memilih tidak memcintai Gavin untuk tidak membuat perasaan Eneli jadi sakit hati,walau hati nya yang akan terasa sakit dan hancur.
"EMMMMM,,, KENAP LO NINGGALIN GUE HAA? GUE SAYANG SAM LO, HARUS NYA LO KASIH GUE GINJAL SATU AJA, BIAR LO DAN GUE SALING MELENGKAPI, GUNJAL ITU AKAN SATU SAAT LO DAN GUE SAMA SAMA," teriak Eneli dengan suara seraknya, air matany selalu mengalir dengan derasnya tampa mau memberi sedikit jeda.
Mungkin perpisahan adalah hal yang paling menyedihkan, apalagi perpisahan untuk selama lamanya, pertemuan pasti ada perpisahan, tetapi dengan cara yang berbeda beda. Ada yang sakit, kecewa, bahagia, yang intinya harus ikhlas, mungkin Eneli sangat kesepian menjalani hari harinya, dua sosoak pemeran penting dalam hidupnya kini memilih untuk meninggalkanya, mungkin Eneli memutusakan pindah sekolah, Eneli tidak mau mengenang masa masa sulit, kejahatannya, di sana, Eneli mau membuka lembarang baru.
next.....
FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAH GUYSSS.....
"Oh wow roti sobek!" Queen berbinar, bibir gadis itu terbuka, matanya menyayup mengagumi keindahan otot tubuh Kai.
"Cewek nakal," umpat Kai, sebelum merangkak di atas ranjang, pria itu meloloskan celana jasnya beserta bokser ketat, membuat batang beruratnya mencuat dengan menantangnya.
"God.. oh my god! Batang lo gede banget.. anj." Mendadak kesadaran Queen kembali saat melihat batang coklat milik Kai membuat perutnya seakan di kocok. Dia memang pernah tak sengaja melihat batang Alaric ketika pria sinting itu menggenjot sahabatnya, tapi batang Kai kenapa lebih.. astaga.
"Kai! Gue gak mau! Awas, gue mau cari Kenta!"
"Diam! Lo makin dewasa makin nakal. Cewek binal kayak lo harus di kasih paham!" Kai menelanjangi Queen dengan lihai, meskipun Queen meronta ronta, namun Kai berhasil membuat gadis itu telanjang sepenuhnya.
[Contains non-standard language, harsh swearing, and adult scenes. Please be wise]