Bagaimana jika Lisa egois dan menginginkan yang sebaliknya terjadi? Bukankah selama ini kebahagiaannya sudah ia serahkan kepada orang lain? Dan ketika tawaran kebahagian itu datang dari seseorang yang benar-benar adalah sumber kebahagiaannya, haruskah ia kembali untuk mengorbankan kebahagiaannya itu? Lagi? untuk orang lain yang juga tak mungkin ia sakiti...