"Please, gue cuma minta 30 detik lo khusus buat gue, Ga" Mentari menatap Dirga sendu, ia bertekad untuk jujur sekarang juga. Seandainya setelah ini Dirga memilih untuk menjauhinya, walau dengan berat hati Tari akan memahaminya. Dirga kemudian berhenti menuruni tangga dan menatap Tari serius, udara malam yang dingin sehabis hujan membuat Dirga semakin merapatkan jaketnya seraya menunggu hal yang ingin dilakukan Tari. Gadis itu berdiri satu tangga lebih tinggi dari tangga yang dipijaki Dirga, mencoba mensejajarkan tinggi mereka walau tetap saja Dirga jauh lebih tinggi darinya. Tanpa aba-aba, Dirga sama sekali tidak menduga gerakan Tari yang menarik kerah jaketnya kemudian dengan berani menempelkan bibirnya tepat di bibir Dirga. Dirga hanya berdiri kaku, terlalu terkejut dengan kejadian tersebut, hingga akhirnya tersadar lalu melepas ciuman dadakan tersebut. "Masih ada sebelas detik Dirga" Tari kembali menarik kerah jaketnya, kemudian kembali mencium Dirga yang belum siap dengan serangan dadakan berikutnya. Malam ini, Mentari memutuskan untuk mengambil langkah paling berbahaya yang tidak pernah dilakukannya. Dan tentunya, ia sadar akan konsekuensi yang akan ia terima setelah tiga puluh detik ini berakhir. Keluar dari zona pertemanan yang telah mereka jaga 15 tahun.All Rights Reserved
1 part