Story cover for Wayang Jimat by SuzieRain
Wayang Jimat
  • WpView
    Reads 116,047
  • WpVote
    Votes 11,699
  • WpPart
    Parts 39
  • WpView
    Reads 116,047
  • WpVote
    Votes 11,699
  • WpPart
    Parts 39
Complete, First published Mar 04, 2021
"Kau tahu, rasanya dikuliti pelan-pelan? Selembar pembungkus ragamu itu dikelupas, menyisakan daging yang masih kemerahan. Kau tak bisa menangis atau menjerit ... hanya rasa perih, panas, dan ribuan dendam yang menggumpal."

Anjas, Bania, dan Cokro terhenyak. Niat ketiganya hanya melakukan penelitian. Tidak lebih.

Lalu jika mereka harus berhadapan dengan sesuatu yang tak terprediksi sebelumnya, haruskah mereka berbalik dan lari menghindar atau harus tetap bertahan menghadapi semua, dengan taruhan ... NYAWA!

"Kau tidak bertanya kenapa aku bisa bercerita?" Sosok itu menengok dengan gerakan ganjil. "Karena sukmaku belum lepas sempurna!"
All Rights Reserved
Sign up to add Wayang Jimat to your library and receive updates
or
#89ceritakampus
Content Guidelines
You may also like
Prambanan Obsession (END) by an11ra
63 parts Complete Mature
Perjanjian telah dibuat antara Bandung Bondowoso dan pasukan jin. Namun, semesta sepertinya tahu bahwa kegagalan terjadi karena kecurangan yang dilakukan oleh Roro Jonggrang. Roda nasib berputar di luar kendali. Masalahnya, perjanjian gaib tidak dapat dipatahkan begitu saja. Maka konsekuensinya, semua yang terlibat terbelenggu oleh ruang, waktu dan karma. Kejadian akan terus terulang hingga mereka semua memenuhi janjinya. Bandung Bondowoso tidak sama sekali mengalami reinkarnasi karena ternyata dia tak pernah bisa mati. Dibunuh atau bahkan bunuh diri tidak membuatnya mati. Hidup sebagai makhluk abadi untuk menunggu entah apa. Ratusan bahkan lebih dari seribu tahun berlalu hingga netranya melihat sosok mirip dengan wanita yang dicintainya sekaligus dibencinya. Apa Roro Jonggrang reinkarnasi? Tidak mungkin. Penjelasan masuk akal adalah keturunan Prabu Baka tidak habis karena bisa jadi dia memiliki anak lain selain Roro Jonggrang. Apa sang keturunan yang entah keberapa ini akan berkewajiban memenuhi karma dari nenek moyangnya? Akankah sejarah terulang lagi? Bukankah darah lebih kental daripada air. Maka keturunan pengkhianat kemungkinan besar menjadi pengkhianat juga. "Paling tidak, penuhi janjimu terlebih dahulu. Jika setelahnya kau mau kabur atau mati, silahkan! Aku tidak akan menghalangi. Asal kau tahu, aku juga ingin bisa mati seperti manusia-manusia lain. Apa menurutmu hidup abadi itu menyenangkan, haah? Tidak sama sekali. Rasanya sangat... sangat... sangat melelahkan!" ~ Bandung Bondowoso a.k.a Banyu Wisesa Gananantha ~ "Ck, dasar pria gila. Kau ini sedang mabuk atau habis nyabu?" ~ Dara Mahisa Suramardhini ~ PERHATIAN!!! ✾ Another level of Roro Jonggrang's story ✾ Jangan terlalu mempercayai apa yang anda baca. Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh, karakter, tempat, waktu dan peristiwa itu hanya bagian dari pengembangan cerita.Tidak ada kesengajaan untuk membuat kontroversi tetapi hanya bermaksud sebagai hiburan semata.
"Bisikan Senior di Lorong Sunyi" by apriani200
22 parts Ongoing
Namaku Amira, tapi aku lebih suka dipanggil Mira. Aku baru saja menginjakkan kaki sebagai mahasiswa baru di sebuah fakultas yang terkenal-atau lebih tepatnya, ditakuti-karena senioritasnya yang begitu kuat dan tak kenal ampun. Aku pikir setelah melewati masa PKKMB yang melelahkan itu, hidupku akan mulai berjalan normal, seperti yang kudengar dari cerita teman-teman. Tapi aku salah. Sangat salah. Keesokan harinya, saat pelajaran baru saja selesai, kami dipanggil oleh para senior. Pertemuan pertama berlangsung di dekat kolam perpustakaan yang rindang, tempat yang seharusnya menenangkan, tapi malah membuat dada ini berdebar tak karuan. Suasana terasa tenang, tapi mataku menangkap ada sesuatu yang tak biasa-sebuah bayang gelap yang mengintip di balik senyum mereka. Hari-hari berlalu, dan tempat pertemuan kami bergeser ke lorong yang sunyi dan gelap. Lorong itu seperti ruang antara dunia nyata dan mimpi buruk. Bau lembap yang tajam menusuk hidung, nyamuk beterbangan seperti bayangan yang tak pernah lelah mengawasi, dan lampu remang yang membuat setiap bayangan jadi dua kali lebih menyeramkan. Setiap kali kami dikumpulkan di situ, aku merasa seolah-olah ada mata yang mengintai dari kegelapan, membidik dan menilai. Bisikan-bisikan samar para senior, tatapan dingin yang menusuk tulang, membuatku bertanya dalam hati: apakah ini benar-benar untuk melatih mental, atau sesuatu yang jauh lebih gelap? Aku, yang tubuhnya lemah dan sering sakit, merasa terjebak di tengah tekanan yang menyesakkan. Di antara teman-temanku-Ani yang pendiam tapi kuat, Aini yang selalu cemas, Olifia yang berusaha tegar, dan Ratih yang tak pernah berhenti berharap-kami saling menggenggam tangan dan hati, mencoba menguatkan satu sama lain. "Tapi aku tahu, bisakah kami bertahan?" Bisakah kami tetap berdiri tegak saat bayang-bayang senior terus membayangi dan bisikan itu berubah menjadi ancaman? Atau akan kah kisah kami berakhir di lorong sunyi itu, di mana keberanian diuji dan ketakutan menjadi penguasa?
Warisan Gandari by Jemari_Menari96
19 parts Ongoing
"Tidak semua warisan bisa diwariskan dengan damai. Ada yang harus ditanam. Dalam. Dan dikubur. Tapi apa jadinya jika tanah tempat menguburnya justru menganga kembali?" Setelah bertahun-tahun meninggalkan kampung halamannya di dusun terpencil Sekarputih, Gandari Ayu Prameswari kembali untuk menghadiri pemakaman ibunya, Bu Ranupatma, yang meninggal secara misterius - tergantung di pohon kamboja dengan tubuh dililit kain kafan sobek, seperti bekas ritual gagal. Di mata warga, Bu Ranupatma adalah perempuan aneh. Dituduh membawa kutukan dan menjadi penyebab paceklik berkepanjangan. Tapi bagi Gandari, ibunya adalah sosok penuh rahasia, selalu menyembunyikan hal-hal ganjil yang terjadi di rumah. Kini, setelah kembali, Gandari mulai menyadari bahwa ada yang tak beres di desanya: suara-suara yang memanggil dari sumur tua, bayangan yang menari di balik dinding rumah, dan mimpi-mimpi yang selalu diakhiri dengan suara tangisan dari dalam tanah. Hingga sebuah kebenaran terbuka - Gandari ternyata mewarisi kekuatan gaib yang telah mengalir di darah keluarganya selama ratusan tahun. Ia bukan hanya anak dari Bu Ranupatma, tapi penerus terakhir penjaga gerbang antara dunia manusia dan dunia arwah. Sayangnya, kekuatan itu tidak hanya membangkitkan harapan... tetapi juga membangunkan sesuatu yang sudah lama terkubur - Banyu Abang, entitas jahat yang dulu disegel oleh leluhurnya, kini bangkit perlahan, mengincar tubuh Gandari sebagai wadah baru. Dibantu oleh Mbah Darmi, penjaga tua yang dulu berselisih dengan Bu Ranupatma, dan Tari, sahabat masa kecil yang menyimpan rasa bersalah, Gandari harus menghadapi warisan yang tidak pernah ia minta. Satu demi satu, warga desa menghilang. Malam makin panjang. Gerbang di tengah hutan mulai terbuka. Dan rahasia keluarganya... ternyata bukan tentang penyelamatan. Tapi pengorbanan.
You may also like
Slide 1 of 10
GANG BINGUNG (TAHAP REVISI) cover
MILLER: RAGA YANG HILANG✔️[Sudah Terbit] cover
Prambanan Obsession (END) cover
"Bisikan Senior di Lorong Sunyi" cover
Warisan Gandari cover
Lelaki Bermantel Panjang cover
TRAP-Infernal Night cover
NAHWU Vs SHOROF cover
TIANG KEMBAR (DIA BUKAN NENEKKU)  cover
Misteri di Balik Kabut Gunung Salak cover

GANG BINGUNG (TAHAP REVISI)

24 parts Complete Mature

Ketujuh remaja yang baru menginjakkan kaki di kelas dua SMA itu tak menyangka peristiwa mencekam akan menimpa mereka. Semua bermula dari sebuah rencana berkumpul sebelum melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan dari sekolah. Agus teringat akan rumah kakaknya yang sudah lama tak dihuni. Ia pun mengajak teman-teman sekelasnya untuk merealisasikan rencananya disana. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, sampailah Agus, Yadi, Anne, Maman, Gita, Tari dan Wawan di depan sebuah gapura gang. "Nama gang nya aja Gang Bingung, nanti kita disana dibuat bingung gak ya?" ungkap salah satu remaja. Awalnya, suasana suka cita menyelimuti mereka, terlebih setelah mereka mengunjungi sungai besar di sekitar daerah itu. Namun, setelah pulang dari sungai, berbagai hal-hal aneh terjadi. Bahkan, mereka terus dihantui di hari-hari berikutnya. Usut punya usut, ternyata, 'para penghuni' yang tak kasat mata disana, murka. Untuk dapat mengembalikan keadaan seperti semula, mereka harus kembali lagi ke "Gang Bingung", sebuah daerah yang menyimpan kenangan yang tak akan terlupakan untuk mereka.