Hari-hari Menanti Kedatangan mu
  • LECTURAS 212
  • Votos 26
  • Partes 2
  • LECTURAS 212
  • Votos 26
  • Partes 2
Continúa, Has publicado mar 05, 2021
Jika 'PROSA' adalah karya tanpa kunci yang saya ciptakan, maka 'Hari-hari Menanti Kedatangan mu' adalah karya yang saya ciptakan melalui satu sosok yang masih dinanti. Entah bagaimana akhirnya nanti, saya hanya ingin memberitahu bahwa saya pernah begitu menanti kehadiran mu, meminta pada tuhan, hingga menuliskan banyak hal tentang mu dengan suka rela hingga dimana takdir yang akan membawakan jawaban nya pada saya. Berakhir bahagia atau berakhir tak bersama kah pada akhirnya.

Kita mungkin sama, menanti banyak hal yang tak pernah benar-benar kita ketahui apa dan siapa sebenarnya. Menjadi begitu takut namun juga mendebarkan ketika pada akhirnya kita mampu mengatakan "Ahh ternyata dia sosok nya." 

Jadi izinkan penantian kalian ditemani oleh kata-kata didalam ruang ini. Hingga nanti kita sudah menemukan sosok nya, mungkin kisahnya memang sudah harus diselesaikan.

Kata ku hanya satu, kali ini. Kisah ini akan begitu panjang dan kita akan melewati banyak waktu, tahun, dan keadaan bersama. Jadi tolong tetap baik-baik saja sampai kisah ini mampu mengucapkan selamat tinggal dengan seharusnya.

Salam Cinta,
'Saya yang Menanti Kedatangan mu'
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Hari-hari Menanti Kedatangan mu a tu biblioteca y recibir actualizaciones
or
#857puisi
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
Back [ SAKURYO ]  cover
The Queen Sheyna (END) cover
DIKSI SANSEKERTA cover
Gus Arsya Is My Husband [Hiatus] cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Rembulan Yang Sirna cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Sasmita Nivriti cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

57 Partes Continúa

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025