"Hanya kamu, sejauh ini mampu meluluhkan hatiku yang beku, seperti es batu yang berada di dalam kulkas itu."
Bagaskara Mahendra Putra Mega Buana, laki-laki dengan beragam cerita, yang tidak pernah ia utarakan kepada siapa-siapa, menjabat sebagai ketua ekskul Reading and Writting.
Insiden dimulai ketika seorang Bumi Bintang Biru Nan Indah, namanya. Sedang dibuat geram akan keahlian sebenarnya, atau disebut minat dan bakatnya. Selama ini, Bumi Bintang masih kebingungan, tentang permasalahan bakat dalam dirinya sendiri. Lambat laun tapi pasti, kehadiran Bagaskara menuai banyak teka-teki. Mulai dari rumus misterius yang selalu Bagaskara ucapkan padanya, serta beragam hal unik dan menarik lainnya, paling mengejutkannya adalah perjodohan yang tidak pernah terduga sebelumnya.
C+J:K+P+T=P+UK=B
Ya, itu! Rumus yang dimiliki oleh sosoknya, Langit dan Bagaskara itulah dua nama yang kini tengah berhadapan dengan Bumi Bintang.
Bumi Bintang pula menyebut Bagaskara sebagai, Possessive Cowok Ganteng.
Ezra, nama itu sangat tak asing di telingaku. Cowo berparas tampan yang memiliki sifat galak dan cuek itu di jodoh kan denganku?
Perkenalkan namaku Izora Halina Adzkiya, kali ini aku akan menceritakan cowo galak berkedok macam macanan yang akan di jodohkan dengan ku, dia adalah Angkasa Ezra Mahenta.
Siapa sangka wajah galak nan muka cueknya ini tidak menjamin dia itu redplek? Dia cowo ter-redfleg yang pernah aku temuin. Dia bahkan rela mengorbankan masa depannya demi rasa balas budi? Gue yang tunangannya aja kalah telak. Apa lagi disaat Ezra belain Mak lampir itu, beuhh aku langsung dapet amukan dari Ezra.
"Lu bukan siapa siapanya, pacarnya bukan, sepupu bukan istri juga bukan lah gue yang tunangannya kok jadi elu yang dibela?"rasanya ku ingin berteriak seperti itu.
Tak pernah ku bayangkan, cowo yang aku benci bahkan untuk mengenalnya terlalu dalam saja sudah malas. Ternyata aku mengenal dia sudah lama, bahkan kami sempat dekat dulu. Jika tau dia Kasa yang aku kenal, tak akan ku biarkan kamu hidup dengan rasa balas budi.
Tapi nyatanya aku selalu kalah dari rasa ga enakan kamu.
Aku kamu dan semarang akan menjadi saksi bahwa kita pernah bertemu. Tapi...aku, kamu, dan surabaya akan menjadi saksi dari akhir kisah ini.